BOGOR, Today -Â Himpunan Alumni Ilmu Teknologi Kelautan (HA ITK atau HAITek) Institut Pertanian Bogor (IPB) merangkul 1.600 alumni yang terseÂbar hingga ke berbagai negara, untuk mendukung pengembangan Poros Maritim.
«HA ITK mencoba mengumpulkan para alumni yang berkisar 1.600 orang yang lulus sejak 1991 dan tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia dan beberapa negara seperti United KingÂdom, Prancis, Belanda, dan Amerika Serikat. Semua sangat komitmen denÂgan kebijakan Poros Maritim,» kata Presidium HA ITK IPB, Alan F KoropiÂtan, di Bogor, Senin(8/6/2015).
Alan mengatakan, telah ditegaskan bahwa IPB dan alumni siap berkontriÂbusi dalam pembangunan untuk menÂjawab panggilan Indonesia menuju poros maritim dunia.
Untuk itu, lanjutnya, alumni ITK IPB yang bergabung dalam HA ITK ini akan mulai melakukan kajian-kajian strategis, seperti sejarah kelautan dan riset kelautan Indonesia, dampak pembangunan dinding laut raksasa di Teluk Jakarta, serta pembangunan poros maritim itu sendiri dengan merumuskan dalam parameter-paÂrameter yang jelas tolok ukurnya dan mudah dievaluasi. «Itu program jangÂka pendeknya, kalau untuk program jangka menengahnya kita akan menÂgaplikasikan teknologi-teknologi yang sudah dikembangkan para alumni yang ada di HAITek,» ujarnya.
Beberapa teknologi yang bisa diÂaplikasikan, menurut Alan, seperti energi baru terbarukan, desalinasi (mengubah air asin menjadi air tawar) untuk masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil, dan restorasi ekosistem pesisir seperti mangrove, lamun, dan terumbu karang.
Anggota HA ITK IPB, menurut dia, sudah berpengalaman menjalankan program-program tersebut karena tersebar dalam berbagai profesi. BeÂberapa mereka bergabung dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) nasional dan internasional, perusaÂhaan di bidang teknologi kelautan, enÂergi baru terbarukan, birokrat di pusat dan daerah, peneliti di dalam dan luar negeri. «Beberapa bahkan juga ada yang bekerja di lembaga-lembaga asÂing yang memang peduli dengan pemÂberdayaan masyarakat,» kata Alan.
Sebelumnya ia sempat menÂgatakan pembentukan Himpunan Alumni Ilmu Teknologi Kelautan IPB (Eksplorasi Sumberdaya Hayati Laut) diharapkan juga mampu menggerakÂkan para alumni ilmu kelautan lain yang ada di lima perguruan tinggi lain seperti Universitas Riau (Lingkungan Laut), Universitas Diponegoro (BudiÂdaya Laut), Universitas Hasanudin (BuÂdidaya Laut), Universitas Sam RatulanÂgi (Farmakologi Laut), dan Universitas Pattimura (Eksplorasi Sumberdaya Hayati Laut).
Inisiator Prodi ITK di IPB dan Nasional serta Guru Besar Akustik Kelautan IPB, Bonar P Pasaribu, menÂgatakan 32 tahun yang lalu IPB telah menggagas pembentukan program studi baru yaitu Prodi ITK dimana proses inisiasi dimulai pada tahun 1983, dan angkatan pertama prodi ITK ada pada tahun 1987. “Kemudian diiÂkuti oleh lima universitas lainnya pada tiga tahun kemudian,†ujarnya di BoÂgor, Senin (8/6/2015).
Bonar juga mengatakan kepeloÂporan IPB juga dibuktikan dengan telah diakreditasinya program studi ITK IPB secara internasional oleh lemÂbaga akreditasi IMAREST di Inggris pada 2014.
(Yuska Apitya Aji)