BOGOR TODAY – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat mencatat ada 10 warga binaan yang kaÂbur dari sejumlah lembaga pemasyarakatan di Jawa Barat selama dua bulan teraÂkhir. Dalam catatan Kanwil KeÂmenkumham Jabar, sebanÂyak tujuh warga binaan Lapas Paledang, Kota Bogor, yang melarikan diri pada Minggu (13/3/2016). Mereka kabur meÂlalui jendela kamar berteralis besi di ruang tahanan mereka sekitar pukul 03.40 WIB. SeÂmentara itu, ada dua warga biÂnaan Lapas Kelas II-A Pondok Rajeg Cibinong, Kabupaten Bogor, yang meloloskan diri pada Selasa (15/4/2016) sekitar pukul 02.00 WIB. Keduanya membobol ventilasi teralis kamar yang sudah berkarat. Seorang tahanan lainnya, yakni Melani alias Gladis (26), kabur dari Lapas Wanita KeÂlas II-A Sukamiskin, Bandung, Rabu (26/4/2016). Ia lolos keÂtika sedang menjalani program asimilasi di dalam rumah dinas Kepala Lapas Wanita Kelas II Bandung Surta Duma sekitar pukul 18.00 WIB
“Yang baru tertangkap dua warga binaan yang kabur dari Lapas Paledang. Delapan warÂga binaan yang kabur masih diÂcari,†ujar Kepala Divisi PemaÂsyarakatan Kantor Wilayah Kemenkum dan HAM Jawa Barat Agus Toyib, kemarin.
Agus mengatakan, kaburnya sejumlah warga binaan itu menÂjadi evalÂuasi jajaranÂnya. Sebab, modus pelarian di Lapas Paledang dan Lapas Pondok Rajeg hampir sama. Mereka diduga telah merenÂcanakan dengan matang sebeÂlum kabur. Hanya Gladis yang kabur tanpa melakukan perÂencanaan yang matang. “Ada evaluasi dengan melakukan sistem pengendalian keamanÂan yang baik. Memang banyak lapas di Jabar itu bangunan tua dan sudah diketahui pimpiÂnan,†kata dia.
Ia berdalih tidak ada dana unÂtuk perbaikan lapas. Namun, ia menyatakan akan meninÂgkatkan keamanan di dalam lapas meski jumlah penjaga lapas tak seimbang dengan jumlah warga binaan. Bahkan beberapa lapas tidak memiliki petugas jaga pos atas karena kekurangan personel. “Kami sudah ingatkan kalapas untuk pengamanan dan pengendaÂliannya harus baik. PengunÂcian kamar tepat waktu penÂgawasan juga diperketat agar napi tidak kabur,†kata Agus.
(Yuska Apitya)