Untitled-15JAKARTA, TODAY — Pemerintah telah memu­tuskan impor 1,5 juta ton beras dari Vietnam dan Thailand agar stok Perum Bulog cukup kuat untuk menjaga stabilitas harga beras di awal tahun 2016. Dari 1,5 juta ton beras yang di­impor, 1 juta ton diantaranya berasal dari Viet­nam dan 500 ribu ton berasal dari Thailand.

Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu, mengungkapkan bahwa 138.000 ton beras Thailand sudah dalam perjalanan dan akan segera masuk ke Indonesia selambat-lambat­nya pekan depan. “Dari Thailand ada 138.000 ton beras sedang dalam perjalanan. Minggu ini atau paling lambat minggu de­pan sudah masuk. Total kon­traknya 500.000 ton,” kata Wahyu di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Sementara, total beras Vietnam yang sudah masuk ke Indonesia sampai hari ini ber­jumlah 428.000 ton. Masih ada 572.000 ton beras Vietnam lagi yang belum masuk. “Sudah ada 428.000 ton yang dari luar neg­eri, dari Vietnam,” ucapnya.

Sampai hari ini, pengadaan beras Bulog 2,7 juta ton. Sedang­kan stok beras Bulog per hari ini 1,13 juta ton, sudah termasuk be­ras impor dari Vietnam. Adanya beras impor ini membuat Perum Bulog memiliki stok yang cukup untuk mencegah spekulan me­mainkan harga beras di pasaran.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat dengan Memar di Kepala-Darah di Mulut Gegerkan Warga di Patuk Gunungkidul

Dengan kebutuhan peny­aluran per bulan sebanyak 250.000 ton, maka stok Bulog masih aman hingga lebih dari 4 bulan ke depan. “Penyerapan beras kami per hari ini 2,7 juta ton. Kalau stok kami per hari ini 1,13 juta ton,” tutup Wahyu.

Jual Beras Rp8.300

Sementara, sejak 21 No­vember 2015, Perum Bulog uga menggelar operasi pasar untuk menjaga kestabilan harga beras nasional. Dalam operasi pasar ini, Bulog menjual beras den­gan harga Rp 8.300/kg kepada masyarakat.

Para pedagang yang diajak bekerjasama untuk menyalur­kan beras ke masyarakat dalam operasi pasar ini juga diwa­jibkan menjual dengan harga sesuai keinginan pemerintah, yakni Rp 8.300/kg.

“Kita berharap harga (beras) ke depan flat bisa di Rp 8.300/kg di tingkat konsumen. Di mitra-mitra Bulog juga sama harganya, baik di pasar induk dan pasar tradisional,” kata Direktur Op­erasional dan Pelayanan Publik Bulog, Wahyu Suparyono, di Pasar Induk Beras Cipinang, Ja­karta, Selasa (22/12/2015).

BACA JUGA :  Komisi IV DPRD Kota Bogor Minta Pemkot Maksimalkan Mitigasi Bencana

Operasi pasar ini akan terus dilanjutkan hingga harga beras stabil di Rp 8.300/kg. “OP (op­erasi pasar) akan dilakukan ter­us sepanjang harga beras belum stabil. Kami sudah OP sejak 21 November, sampai sekarang ma­sih kami lakukan,” tuturnya.

Meski harga beras masih be­lum mengalami gejolak hebat, Bu­log akan terus menggelar OP seb­agai antisipasi supaya tidak ada spekulan yang bermain. OP juga dilakukan supaya masyarakat bisa tenang. “Kita berharap ma­syarakat tenang, dalam arti tidak ada spekulan bermain,” ucapnya.

Sejauh ini, Bulog telah menggelontorkan 53.000 ton beras untuk OP. Sebanyak 75.000 ton disiapkan untuk OP di Jakarta dan 25.000 ton beras untuk OP di luar Jakarta. “Hari ini sudah 53.000 ton disalur­kan, kita sudah siapkan 75.000 ton untuk DKI Jakarta saja, di luar Jakarta 25.000 ton. Jadi tidak hanya di Jakarta saja,” tu­tupnya.

(Yuska Apitya/dtkf)

============================================================
============================================================
============================================================