MUI-Bogor1BOGOR, TODAY — Tidak kurang dari 2.000 ulama di Kabupaten Bogor mengecam keras praktik protitusi online dan mendesak pemerintah daerah men­egakkan program nongol babat (no­bat).

Itu meru­pakan salah satu dari lima poin kes­epatakan yang disampaikan ke­pada Bupati Bogor Hj Nurhayanti, di sela Wisuda Pendi­dikan Kader Ulama dan Pelantikan Pen­gurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor di Gedung Tegar Beriman, Senin (28/12/2015).

Empat poin lain yang disam­paikan kepada bupati antara lain, ulama siap mendukung Pemda dalam menanggu­langi radikalisasi dan ter­orisme, mendesak Pemda mementingkan umat dan bangsa dalam pemanfaatan tanah dan aset pemerintah serta menegakkan hu­kum ekonomi syariah.

Kemudian, para ulama mendesak pemerintah memfasilitasi dan menga­lokasikan dana hibah secara khusus kepada lembaga pendidikan agam dan keagamaan dan terakhir, ulama siap mengawal pemerintahan yang bersih dan berwibawa untuk mewujudkan visi misi kabupaten termaju di Indone­sia.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Kamis 25 Alril

“Ini tentunya akan memperkuat setiap sektor pemerintahan di Kabu­paten Bogor. Dan kami, pemerintah daerah akan berupaya menjalankan apa yang telah disepakati oleh para ulama. Karena ulama merupakan su­ara masyarakat Kabupaten Bogor,” kata Nurhayanti, Senin (28/12/2015).

Yanti pun merasa jika telah mener­apkan beberapa program yang di­inginkan para ulama, seperti nobat yang dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) disamping meningkat­kan kesejahteraan sosial masyarakat.

“Selain itu pembangunan Mas­jid Raya di setiap kecamatan juga sudah kami lakukan. Untuk kader ulama, agar selalu menyebarkan kebaikan,kebenaran dan kemaslahat­ann yang membawa kita pada tegak­knya nilai-nilai kesalehan sosial di ten­gah masyarakat,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Lolos 8 Besar Piala Asia U-23, Erick Thohir Apresiasi Juang Pemain Timnas Indonesia

Sementara Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Mukri Aji mengatakan, lima poin yang disampaikan kepada Nurhayanti merupakan salah satu upa­ya membantu mewujudkan kabupaten termaju tahun 2018 mendatang. “Pros­titusi online sudah sangat berbahaya. Generasi muda kita bisa rusak. Jika kita mampu mewujudkan kabupaten termaju, yang meneruskannya kemu­dian kan mereka-mereka para pemu­da,” kata Mukri.

Alokasi dana hidah yang diinginkan para ulama pun semisal untuk kepent­ingan organisasi masyarakat Islam, taman pendidikan Al-Quran, Majelis Ta’lim, Madrasah Diniyah dan pondok pesantren.

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================