NEW DELHI TODAY– Korban tewas akiÂbat suhu panas yang melanda India telah memasuki angka seribu. Suhu melonjak mencapai 50 derajat Celsius di bagian InÂdia utara dan tengah.
Kematian paling banyak terjadi di negara bagian Andhra Pradesh. Sebanyak 852 orang tewas di negara bagian ini, dan lebih dari 250 orang tewas di Telangana. Suhu panas membuat tubuh kram, keleÂlahan, stroke panas, serta dehidrasi akut hingga akhirnya tewas.
Pemerintah dan rumah sakit yang bertugas mengobati korban menyarankÂan masyarakat tinggal di dalam rumah sampai badai panas berakhir. Mereka jua membuat program antisipatif. “PemerÂintah negara bagian telah membuat proÂgram pendidikan melalui televisi dan meÂdia lain untuk memberi tahu masyarakat agar tidak bepergian keluar tanpa topi, minum air, dan langkah-langkah lain,†kata P. Tulsi Rani, komisaris khusus unÂtuk penanggulangan bencana di negara bagian. “Kami juga telah meminta LSM dan organisasi pemerintah membuka kamp air minum, sehingga air akan terseÂdia untuk semua orang di kota-kota.â€
Seperti dilansir IB Times pada 27 Mei 2015, aspal jalanan meleleh di New DelÂhi akibat suhu hampir mencapai 50 deraÂjat Celsius dalam beberapa hari terakhir.
Departemen meteorologi telah mengeluarkan peringatan merah untuk wilayah Odisha, Jharkhand, dan pesisir Andhra Pradesh. Di wilayah-wilayah ini, kondisi panas semakin diperburuk denÂgan kekeringan serta angin terik konÂstan. Sebagian besar wilayah India utara tercatat diterpa suhu rata-rata mencapai 45 derajat Celsius. Suhu panas di wilayah Agra, tempat Taj Mahal berada, mencaÂpai 46,1 Celsius. “Sampai sekarang kita tidak memprediksi setiap jeda dari gelÂombang panas ekstrem untuk beberapa hari ke depan,†kata juru bicara BP Yadav.
Kondisi panas diperkirakan masih akan berlangsung satu atau dua hari lagi. Para ahli juga mengklaim bahwa musim hujan baru akan datang pada akhir bulan ini. Ratusan orang, terutama di wilayah termiskin India, meninggal setiap tahun saat puncak musim panas tiba. SedanÂgkan puluhan ribu lainnya menderita akibat pemutusan jaringan listrik karena beban pembayaran listrik tinggi lantaran pemakaian AC yang berkelanjutan selaÂma 24 jam akibat suhu panas.
Isu pemanasan global yang terjadi karena keserakahan manusia menjadi peÂnyebab tahun ini menjadi musim panas terburuk sepanjang sejarah India.
(Yuska Apitya/net)