Turnamen pramusim punya peluang kembali digelar. PT Liga Indonesia baru memperkirakan setelah Idul Fitri mendatang
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
[email protected]
Pelatih Persikabo, Abdush Sobur. Sobur meyakini bahwa bila komÂpetisi Divisi Utama kembali digeÂlar, maka Persikabo bakal melakoÂni jalan yang mulus menuju tangga juara. Sesuai dengan terget yang dipatok oleh manajemen di awal pembentukan tim.
“Dengan disiplin yang tinggi, hasil yang didapatkan luar biasa. Skuat yang kami miliki saat ini semuanya masih muda dan asli putra daerah. Namun ketika bermain dengan para pemain yang levelnya di atas. Mereka bisa menunjukkan kualitas dengan baik, bahkan mengalahkan tim Garuda All Star yang bertaÂbur bintang,†katanya.
Tim pelatih Persikabo membentuk tim yang bermaterikan pemain lokal dengan kisaran umur di bawah 22 tahun dengan pola permainan tiki-taka yang mengandalÂkan operan-operan pendek. Pola ini terbukti cocok dan ampuh membuat para pemain bertahan lawan kerepotan. “Bahkan beberaÂpa kali Gunawan Dwi Cahyo gagal menghaÂdang,†akunya.
Lebih lanjut Sobur menegaskan bahwa hasil yang dicapai oleh Persikabo saat ini tiÂdak lepas dari disiplin tinggi yang diterapkan oleh tim pelatih dalam menu latihan harian yang dilakoni oleh para punggawa muda LasÂkar Pajajaran. “Kalau mereka terus bermain seperti ini, saya optimis Divisi Utama bisa dalam genggaman,†tukasnya.
Setelah adanya putusan sela dari PengaÂdilan Tata Usaha Negara (PTUN), yang menÂgabulkan permohonan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), PT Liga Indonesia memang masih dapat memberikan perencaÂnaan format turnamen pramusim.
Ya, putusan PTUN tersebut, membuat Surat Keputusan (SK) Menpora pada 17 April berupa pembekuan PSSI, sementara tidak berlaku. Tim Transisi yang sebelumÂnya dibentuk untuk menjalankan kompetisi, mengelola tim nasional Indonesia, dan memÂbentuk kepengurusan PSSI yang baru pun harus berhenti.
“Kami akan berkoordinasi dengan PSSI lebih dulu. Saya mendengar Komite EksekuÂtif PSSI akan mengadakan rapat untuk meÂnyikapi perkembangan terakhir. Posisi Liga Indonesia, menyiapkan semua opsi yang raÂsional. Mungkin saja, dalam dua hingga tiga hari ke depan,†kata CEO PT LI, Joko Driyono dilansir Bola.net.
PT Liga pun berencana akan kembali menggelar pertemuan dengan klub ISL dan Divisi Utama. “Kami masih harus mendalami dan dibicarakan dengan patner, yang sebelÂumnya telah dibatalkan. Yang jelas, event itu ada tiga tahapan penting. Pertama inovasi event atau produknya dalam konteks bisnis. Itu dibarengi aspek teknis. Kemudian tahap ketiga implementasi, perizinan dan sebagainÂya,†imbuhnya.
Dilanjutkannya lagi, menyikapi persoaÂlan saat ini, tahap ketiga harus berada di noÂmor satu sesuai pengalaman. Karena itu, piÂhaknya justru ingin benar-benar memastikan hal mendasar tersebut terpenuhi. “Dengan demikian, agar fase berikut terkait produk, jadwal, pasti dengan patner. Itu saya rasa perlu pembicaraan lanjutan,†tegas dia.
Meski begitu kata Joko, kemungkinan besar turnamen pramusim untuk klub DiÂvisi Utama bru bisa digelar setelah Idul Fitri mendatang. Sedangkan untuk kompetisi kasta teratas musim 2015/2016, masih direnÂcanakan diputar mulai September 2015 dan akan rampung pada Mei 2016.
“Pramusim Divisi Utama masih sesuai rencana. Turnamen pramusim akan digelar pascalebaran. Hal ini juga berlaku untuk DiÂvisi Utama. Sementara ISL musim berikutnya masih September 2015,†jelas Joko.
Lebih lanjut, Jokdri menambahkan piÂhaknya kini fokus mempersiapkan gelaran turnamen pramusim, mulai dari perizinan hingga sosialisasi kepada klub peserta. “Yang realistis saat ini adalah pramusim dan itu akan didalami. Semoga bisa dieksekusi seÂbaik-baiknya,†harap dia.
Wakil Ketua Umum PSSI, Erwin Dwi BuÂdiawan mengatakan FIFA meminta Surat Keputusan (SK) pembekuan berupa sanksi administratif terhadap PSSI dicabut bukan direvisi. “Kalau menurut FIFA cuma satu mencabut SK pembekuan tersebut. Itu yang bisa membebaskan Indonesia dari sanksi FIFA,†kata Erwin.
Dengan permintaan dari FIFA tersebut, ia berharap SK pembekuan tersebut segera dicabut sebelum 29 Mei seperti yang sudah ditentukan FIFA. “Kami juga telah melakuÂkan RDPU dengan Komite III DPD hari ini dan Komisi X DPR kemarin yang intinya meminta DPR dan DPD mendesak Menpora untuk segera mencabut SK tersebut,†katanya.
Sementara itu, dalam RDUP tersebut Komite III DPD RI menyatakan ada empat poin yang dihasilkan setelah melakukan perÂtemuan dengan pengusus PSSI. “Empat poin ini telah kami setujui dalam RDPU dengan pengurus PSSI. Kemudian empat rekomenÂdasi sore ini juga akan kami kirim ke KemenÂpora,†kata Ketua Komite III DPD RI, Hardi Selamat Hood.
Poin pertama adalah meminta kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (KeÂmenpora) untuk melaksanakan hasil PTUN Jakarta yang menerima gugatan PSSI. KemuÂdian poin kedua, meminta agar Kemenpora segera mencabut Surat Keputusan (SK) pemÂbekuan berupa sanksi administratif terhadap PSSI.
Selanjutnya poin ketiga adalah meninjau kembali keberadaan Badan Olahraga ProfeÂsional Indonesia (BOPI) karena tidak sesuai dengan UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) Nomor 3 Tahun 2005. Poin yang teraÂkhir adalah DPD akan menyurati Presiden Joko Widodo terkait SK pembekuan PSSI, dalam hal ini untuk mencabut SK pemÂbekuan tersebut.
Sebelumnya, pertemuan antara Menpora Imam Nahrawi dan Wakil Presiden Jusuf KalÂla pada Senin (25/5) menghasilkan tiga opsi solusi penyelesaian masalah Kemenpora denÂgan PSSI, yakni tetap pada SK pembekuan, pencabutan SK pembekuan, dan yang teraÂkhir revisi SK berupa pengakuan pada PSSI namun Tim Transisi masih tetap eksis.
Ketiga opsi tersebut telah diberikan kepaÂda Wakil Presiden Jusuf Kalla dan akan dibiÂcarakan lebih dulu di internal Kemenpora, setelahnya akan dikomunikasikan kembali ke Wakil Presiden kata Deputi V Bidang HarÂmonisasi dan Kemitraan Gatot S Dewa Broto.