Keistimewaan dan keunggulan Angkatan 33 memang unik. Selain angka angkatan yang mengulang angka 3, juga menguatkan sekolah negeri Kota Bogor yang bernama SMA Negeri 3 Bogor. Lulusan yang berjumlah 312 jika angka be­lakangnya dihubungkan atau dijumlahkan, yaitu 1 dan 2, juga mengandung angka 3. Meski begitu, angkatan 33 justru membawa SMA Negeri 3 Bogor menuju pun­cak prestasi nomor satu. “Pelajar SMA Negeri 3 Bo­gor mampu melampaui batas prestasi. Angkatan 33 terukir istimewa dalam pengulangan angka 3. Tetapi prestasinya justru nomor satu,” ungkap H. Fahrudin, S.Pd, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor dalam pembukaan acara perpisahan yang dilangsungkan di Nirwana Ballroom, Hotel Aston, Jl Dreded, Bogor Nir­wana Residance (BNR), Bogor pada Selasa (26/05/2015) lalu.

Mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Bogor yang biasa dipanggil Fahmi itu juga mengucapkan selamat kepada kepala sekolah yang saat ini menjabat, Drs. H. Surya Setiamulyana, M.Pd. “Selepas jabatan saya di SMAN 3 Bogor, saya ditakdirkan tidak untuk mendapat­kan ucapan selamat. Tetapi ditakdirkan untuk mengu­capkan selamat kepada Pak Surya,” ujarnya.

Fahmi menuturkan, siswa dan siswi SMA Negeri 3 Bogor dikenal perestasinya baik dari sisi akademis maupun non akademis. Di lingkungan sendiri, dikenal penuh persatuan, solidaritas, dan gigih dalam mem­perjuangkan keinginan, meskipun kendala mengha­dang. “Karena itu kami ingin mendengar kabar baik, suksesnya para lulusan dalam waktu 5 hingga 7 tahun mendatang,” tegasnya.

Selain pelepasan siswa tahun ajaran 2014/2015 an­gkatan 33, sekolah yang beralamat di Jl. Pakuan No. 4 Bogor ini juga memberikan penghargaan kepada para guru yang sudah memasuki purna bakti. Mereka adalah Hj. Elvita, S.Pd (Guru BK), Syarifudin Rivai, S.Pd (Penjas) dan Ch. Setya Pratiwi, BA (Geografi).

Sebanyak 157 siswa SMA Negeri 3 Bogor juga su­dah dipastikan siap diterima di perguruan tinggi neg­eri di Indonesia mulai dari UI, UNPAD, ITB, UI, ITS, UPI, IPB hingga Universitas Udayana Bali. “Ini meru­pakan upaya bersama yang dilakukan oleh para guru dan semangatnya yang luar biasa dan responsif dalam memberi pengajaran terhadap peserta didik,” ungkap Lita Nurlalita, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Hu­mas SMA Negeri 3 Bogor. Lita berharap lulusan SMAN 3 Bogor terus membawa nama baik sekolah. “Kami melepas dengan do’a dan harapan agar anak-anak kami selalu sukses dan jangan lupa untuk kembali kepada sekolah untuk memberikan motivasi kepada adik-adiknya,” tuturnya.

Sementara, Hj. Erna Nurwahyuni, S.Pd, MM, bendahara yang juga merupakan pengajar bidang studi Matematika juga berharap agar anak didiknya sukses sesuai dengan minat dan bakat yang diingink­annya. “Melalui minat, bakat dan kemampuannya, mereka mudah-mudahan sukses dan terus membantu mengharumkan almamaternya,” ujarnya.

Penghargaan juga diberikan kepada Bulan dan Andhika sebagai siswa dan siswi terbaik tahun ini. Bulan Indah Nirwana dari kelas XII IPA 5. “Dari awal saya sudah terkondisikan untuk belajar dengan baik di sekolah ini, karena saya memang ingin mendapat hasil yang terbaik,” ujar siswi yang akan melanjutkan seb­agai mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia ini. Baginya, SMA Negeri 3 Bogor memberikan kisah yang luar biasa. “Suka dan duka selama proses pembelaja­ran disini luar biasa. Tapi guru-guru selalu mendorong dan berusaha dengan sungguh-sungguh,” ungkap­nya. Sementara Andhika Bernad Lumban Tobing, lulusandari kelas XII IPA 7, lebih tertarik dan terke­san dengan mata pelajaran Matematika, Fisika dan sejarah. Ia bertekad untuk melanjutkan pendidikan­nya di Institut Teknologi Bandung. “Di SMAN 3 Bogor pergaulannya asik dan saling membantu dalam proses belajar,” ujarnya.

Sementara siswi dari jurusan IPS, Sabela Nur Amalina yang lulus dari XII IPS 2 mengungkapkan dirinya mulai mantap untuk menekuni bidang ekono­mi. Siswi cantik kelahiran Purworejo, 28 Juni 1997 ini kini sudah dipastikan diterima di Jurusan Ilmu Eko­nomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Yogjakarta. “Sebenarnya sudah lama. Akhirnya kesampaian juga. Kini saya semakin tertarik dan memantapkan diri mengambil jurusan Ekonomi,” ungakp perempuan keibuan putri dari Umar Hamdan dan Sri Suryani. Bela, begitu ia biasa disapa bertekad ikut serta mem­bangun perekonomian bangsa. “Mungkin juga ha­rus berani memulai usaha kecil-kecilan atau menjadi wanita di belakang usaha suami nanti,” ungkapnya merenda harapan dan cita-cita.

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================