alfian mujani

JIKA benar ada be­ras plastik beredar di pasar tradisional secara luas, boleh jadi ini firasat politik buruk buat pemerin­tahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Dulu, di penghujung masa kekuasaan Presiden Soekarno juga per­nah terjadi hal serupa. Yang kemudian diikuti krisis beras berkepanjangan. Lalu, rakyat kemudian harus mengkonsumsi nasi bulgur. Ini politik beras.

Beras merupakan masalah mendasar bagi rakyat Indonesia. Apapun yang dilakukan pemerintah negeri ini, jika rakyat terus-terusan mengalami krisis beras, apalagi krisis pangan, maka pemerintah dianggap tak bekerja dan tak berpihak pada rakyat. Jika ini terus berkelanjutan, maka suatu hari pemerintah akan dianggap sebagai musuh utama rakyat kecil, rakyat kebanyakan.

Itu sebabnya, Presiden Soeharto tak pernah main-main ketika berbicara beras. Pak Harto bukan hanya ngoceh ikhwal swasembada be­ras, tetapi membuktikannya. Ia mengantarkan bangsa Indonesia meraih penghargaan sebagai negara yang berhasil mewujudkan swasemada beras. Pak Harto pun mendampingi petani dari desa ke desa melalui dialog langsung. Tak usah bicara swasembada pangan, Jokowi cukup wu­judkan swasembada beras saja. Dan, berguru­lah kepada Pak Harto…!

============================================================
============================================================
============================================================