PT Smartfren yang beker­jasama dengan vendor smartpnhone Tiongkok dalam perakitan ponsel di Indonesia menunjuk PT Sat Nusa­persada yang berada di Batam se­bagai perusahaan perakit.

Hal ini dilakukan oleh Smart­fren agar sesuai dengan aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 40 persen bagi produsen smartphone 4G yang akan menjualnya di Indonesia.

“Pabrik kami siap memproduk­si smartphone dengan kapasi­tas tiga juta unit per bulan. Seka­rang saatnya memproduksi di dalam negeri, jangan hanya tergantung im­por saja,” ujar Abidin Presiden Direktur PT Sat Nu s a p e r s a d a , Abidin Hasibuan, Rabu (27/5/2015).

BACA JUGA :  Pelosok Bandung Barat Diterjang Banjir Bandang hingga Longsor

Abidin juga menyampaikan terima kasihnya kepada Smartfren karena telah memercayakan perakitan smart­phone 4G Smartfren kepada PT Sat Nusapersada.

Sementara Head of Marketing & Corporate Strategy Smartfren Telecom, Roberto Saputra, men­gatakan bahwa langkah Smartfren dalam menggandeng PT Sat Nu­sapersada adalah langkah yang strategis. “Tentunya kami juga mendukung program pemerintah (TKDN 40 persen), ini adalah salah satu buktinya,” ujar Roberto.

BACA JUGA :  Catat 2 Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Kabupaten Bogor, Sabtu 23 Maret 2024

Menanggapi penunjukan PT Sat Nusapersada sebagai pabrik per­akit ponsel 4G Smartfren, Roberto mengatakan bahwa hanya sedikit pabrik di dalam negeri yang bisa memenuhi standar yang diberikan oleh Smartfren, Sat Nusa adalah salah satunya. “Kami memperhati­kan kualitas, hanya sedikit tempat yang bisa membuat smartphone sesuai yang kita mau,” tutup Roberto.

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================