LONDON, Today – Queens Park Rangers (QPR) jadi klub terakhir dalam karier Rio Ferdinand. Setelah kontraknya dengan klub London tersebut habis, Ferdinand meÂmilih gantung sepatu.
Mantan bintang Manchester United itu cuma dikontrak setahun oleh QPR dan setelah klub itu terdegradasi, bek 36 tahun itu beserta sejumlah pemain The Hoops lainnya memutuskan untuk hengkang. Di musim terakhirnya sebagai pemain profesional, Ferdinand cuma tampil 12 kali untuk QPR karena terus dibebat cedera sepanjang musim.
Alhasil Ferdinand pun merasa fisiknya sudah tidak kuat lagi untuk berÂmain rutin dan dia memutuskan untuk pensiun dari dunia yang sudah membeÂsarkan namanya itu, setelah berkarier selama dua dekade.
“Saat masih berumur 12 tahun dan bermain bola di sekitar Friary EsÂtate di Peckham, saya tidak pernah bermimpi bahwa saya bisa bermain untuk klub masa kecil saya, West Ham, menjadi kapten Leeds United, memenangi Liga Champions bersama ManÂchester United, atau kembali dilatih manajer pertama saya, Harry Redknapp, di Queens Park Rangers,†ujarnya dilansir Soccerway.
“Saya selalu mengingat-ingat 81 caps bersÂama timnas Inggris dengan kebanggaan tinggi. Semua itu akan saya ingat sepanjang hidup saya. Memenangi 13 trofi selama berkarier di Manchester United sudah memenuhi segala impian saya dalam sepakbola. Dari seorang anak muda hingga saat ini, itu yang akan saya ingat-ingat,†lanjutnya.
Ferdinand memulai karier profesionalÂnya bersama West Ham United pada musim 1995/1996, lalu namanya mulai naik saat dibeli Leeds United pada musim 2000/2001. Cuma dua musim bermain di sana, Ferdinand menÂjadi bek termahal sepanjang sejarah sepakbola Inggris saat dibeli MU pada musim 2002/2003 dengan banderol 30 juta poundsterling.
Ferdinand mencapai puncak kariernya bersama ‘Setan Merah’ dengan torehan 19 gelar dengan paling bergengsi adalah enam trofi Premier League dan satu trofi Liga Champions. Musim lalu dia memutuskan pergi dari MU dan gabung ke QPR. Total FerÂdinand mengumpulkan 514 penampilan di Premier League dengan sumbangan 11 gol.
Kariernya di timnas Inggris dimulai taÂhun 1997 hingga 2011 dengan total 81 caps, sebelum berhenti karena kasus pelecehan rasial yang menimpa sang adik, Anton FerdiÂnand, dengan terdakwa saat itu duet FerdiÂnand di lini belakang The Three Lions, John Terry.
“Tanpa seorang pria Jenius seperti Sir Alex Ferguson, maka semua ini tidak akan mungkin terjadi. Dia pantas mendapat sanÂjungan tinggi dari saya karena dialah yang membuat saya menjadi seorang pria sejati, tidak hanya seorang pesepakbola. Menurut saya dia akan selalu jadi manajer terhebat dalam sejarah sepakbola Britania Raya,†tuÂtup Ferdinand.
(Adilla Prasetyo Wibowo)
Â
Bagi Halaman