Untitled-16Jajaran Polres Bogor berhasil mebongkar satu sindikat prostitusi online. Polisi juga menangkap 10 mucikari dan 14 Pekerja Seks Komersil (PSK) di bawah umur yakni berusia 13 dan 15 tahun.

(Rishad Noviansyah)

KAPOLRES Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto bercerita bahwa jaringan ini menawarkan prostitusi secara online lewat fasil­itas BlackBerry Messengger (BBM) dengan tarif berkisar Rp 400 ribu hingga jutaan setiap jamnya.

“Ini pertama kali Polres Bogor mengungkap sindi­kat prostitusi online. Kebanyakan dari mereka melakukan hal ini ka­rena desakan kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi serta ajakan dari teman,” ujar AKBP Suyudi, Senin (15/6/2015).

Suyudi mengaku jika lebih mu­dah mengungkap sindikat pros­titusi online ketimbang PSK konvensional. “Karena kalau razia PSK yang memiliki tempat harus dilakukan dengan perhitungan dan rencana yang baik agar tidak ada kebocoran di lapan­gan,” jelasnya.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Rudy Susmanto Minta Warga Kabupaten Bogor Siaga Bencana Alam, Segera Lapor Jika Muncul Bencana

Mantan Kapolres Majalengka ini, men­jelaskan, para PSK dan mucikari ini beras­al dari Bogor. “Anehnya justru yang masih pada sekolah itu harganya lebih murah. Pelaku yang diduga muncikari ini teran­cam hukuman penjara 15 tahun berdasar­kan Undang-Undang Perlindungan Anak,” pungkasnya.

Razia ini menyisir beberapa wailayah di Kabupaten Bogor, seperti Cileungsi, Cisarua, Megamendung, dan Citerurep.

Salah satu PSK yang masih berusia 16 tahun mengaku di­rinya terpaksa menjadi PSK lantaran orang tuanya tidak mampu membiayai dirinya sekolah lebih lanjut. Dia juga memiliki tuntutan untuk me­nafkahi adik-adiknya yang kini duduk di bangku sekolah dasar.

“Yah, terpaksa harus be­gini. Dari pada main keluyuran gak jelas ngabisin duit,” sing­katnya sambil menutupi wa­jahnya.

BACA JUGA :  Bima Arya Takziah ke Keluarga Korban Longsor, Pastikan Penanganan Berjalan

Awalnya, ia menjadi PSK setelah diajak oleh seorang te­man satu kampungnya, dan diajak main di sebuah kafe di kawasan Sentul. “Temen saya gak ngajak langsung menjadi PSK, tapi ia ngajak ja­lan-jalan dulu, dan saya heran ia mempu­nyai uang banyak dan bisa traktir temen-temen,” ujarnya.

Setelah tahu pekerjaan temannya itu, ia tertarik karena bisa mempunyai peng­hasilan yang cukup besar tanpa harus bekerja dengan keras. Setelah itu, ia beretekad untuk menjadi seorang PSK. Kemudian ia dikenalkan oleh temannya kepada sorang wanita yang mempunyai banyak teman laki-laki. “Setelah itu saya sering jalan sama laki-laki,” terangnya.

============================================================
============================================================
============================================================