Kian melambatnya ekonomi nasional, membuat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terpaksa merevisi target penjualan kendaraan menjadi 1,1 juta unit hingga akhir 2015. Nam un, Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, optimistis bahwa grupnya masih mampu menguasai pangsa pasar otomotif nasional tahun ini hingga 50 persen.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Kami masih optiÂmis meski GaikinÂdo sudah mereÂvisi targetnya. Kami yakin bisa meraih pangsa pasar mobil 50 persen dan sepeda motor 68-69 persen,†ujar Prijono di sela media gathering ‘SeÂmangat Astra Terpadu untuk Indonesia’ di Fairmont Hotel SenayÂan, Jakarta Selatan, KaÂmis (4/6/2015).
Pada April lalu, dalam laporan tiga bulanan unÂtuk 2015, Astra I n t e r n a t i o n a l menjelaskan laba bersih dari divisi otomotif susut 21 persen menjadi Rp 1,6 triliun dari periÂode yang sama taÂhun lalu, Rp 2,04 trilun. Melemahnya permintaan mobil baru disebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi naÂsional.
Salah satu faktor yang disÂebut Prjiono jadi penyebab penurunan pasar otomotif di awal 2015 adalah perlambatan ekonomi serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Namun kondisi ini dipercaya tidak akan berlangÂsung lama.
Dalam laporan keuanganÂnya, Astra International memÂbukukan pendapatan bersih sebesar Rp45,19 triliun di kuartal I-2015. Angka itu tuÂrun sebesar 9,30 persen dari posisi pendapatan di kuartal I-2014. Lemahnya pendapatan membuat laba bersih persÂeroan mengalami penurunan sebanyak 15,64 persen menÂjadi Rp3,99 triliun, dari posisi laba Rp4,73 triliun di kuartal I-2014.
Head of Public Relations AsÂtra International, Yulian WarÂman, menambahkan, kuartal I-2015 ini memang penjualan automotif sedang lesu yang mengakibatkan pendapatan mengalami penurunan. Meski begitu, kuartal II-2015 keadÂaan automotif akan kembali membaik, lantaran banyak stimulus yang bakal meningÂkatkan penjualan unit kendÂaraan.
“Kami percaya dan optimisÂtis lebih baik, karena pemerÂintah sudah genjot infrastrukÂtur di Indonesia. Presiden Joko Widodo ( Jokowi) sudah segera eksekusi infrastruktur, kita bakal percepat produksi di kuartal II tahun ini,†ujar Yulian.
Yulian juga mengaku seÂmakin optimistis dengan menyambut momen Idul Fitri. “Biasanya menjelang bulan Ramadan dan Lebaran, bisnis yang berkaitan dengan kendÂaraan ada peningkatan, bisa membeli atau sewa. Karena ada libur panjang sekitar 10-15 hari. Lebaran ini juga jadi test dan tolak ukur bagi pemerinÂtah untuk melihat bagaimana ekonomi kita, apakah memang masih melemah atau membaik karena biasanya penjualan atau penyewaan kendaraan akan meningkat,†jelasnya.
Toyota Hapus MD
PT Toyota Astra Motor (TAM) mengambil alih sebagian fungsi main dealer (MD) guna melakukan efisiensi dalam upaya memperkuat daya saing dan mempertahankan kepemÂimpinan pasar otomotif di InÂdonesia.
Head of Public Relations Astra International, Yulian Warman, menungkapkan, pengatur distribusi unit akan diperankan TAM mulai tahun depan. Jadi, fungsi dealer-dealÂer disetarakan dan hanya fokus pada layanan konsumen. SeÂlama ini, dealer dipegang oleh Auto2000, Nasmoco, Agung Automall, Hasjrat Abadi, dan Hadji Kalla.
“Mereka (diler) akan lebih berorientasi kepada konÂsumen dengan aftersales yang bagus dan delivery bagus. Sebutannya bukan main dealÂer lagi tapi founder dealer,†ujarnya.
Kebijakan baru dianggap efisiensi birokrasi karena seÂbelumnya lima diler utama Toyota punya strategi distriÂbusi ke sub-diler masing-masÂing. Peran distribusi ke sub-diler akan diambil alih TAM secara bertahap hingga ramÂpung pada Maret 2016.
(Apriyadi Hidayat)