Banyak orang memiliki susunan gigi yang tidak teratur, atau istilahnya kedokterannya maloklusi. Ada yang tonggos alias gigi rahang atasnya maju, ada pula yang giginya berjejalan, atau sebaliknya kecil-kecil dan jarang.
Oleh : RIFKY SETIADI
Email: [email protected]
 Keadaan gigi tersebut bisa mengganggu penampilan seseÂÂorang. Penderitanya sering merasa rendah diri, minder dan enggan terseÂÂnyum. Tapi yang paling penting adalah hubungannya dengan kesÂÂehatan. Gigi yang berjejal menÂÂjadikannya sulit dibersihkan, seÂÂhingga gigi bisa berlubang atau terkena penyakit radang gusi. Bisa juga terjadi gangguan pengunÂÂyahan, yang menyebabkan sakit kepala atau nyeri leher. Maloklusi sebisa mungkin harus diperbaiki, bukan semata demi estetika, tapi juga kesehatan gigi.
Apakah gigi Anda bermasalah? Bila Anda mempunyai susunan gigi yang tidak rapi dan ingin membuatnya lebih teratur seÂÂhingga Anda lebih percaya diri, Anda dapat menjumpai dokter gigi spesialis orthodonti: salah satu cabang kedokteran gigi yang spesialisasinya memperbaiki suÂÂsunan gigi.
Ada beberapa macam alat yang biasa digunakan, selama ini kita sering menyebutnya begel atau kawat gigi. Mungkin Anda sering menjumpai orang mempuÂÂnyai gigi dengan pagar kawat. Alat tersebut adalah braces, yaitu alat orthodonti cekat. Alat ini hanya bisa dipasang dan dilepaskan oleh dokter gigi saja. Sedangkan retainer adalah alat orthodonti lepasan, yang bisa dilepas-lepas oleh pemakainya.
Alat orthodonti cekat mampu membuat pergerakan yang lebih kompleks dalam kesatuan dereÂÂtan gigi, yang merupakan kelebiÂÂhannya dibanding alat orthodonti lepasan, sehingga dapat lebih mempercepat proses teraturnya gigi Anda.
Pada masa awal perawatan, mungkin Anda akan merasakan sedikit nyeri, bila perlu minumÂÂlah obat pereda sakit. Yang harus diperhatikan, Anda membutuhÂÂkan waktu dua kali lebih lama untuk membersihkan gigi, karena selain membersihkan gigi, Anda juga membersihkan kawat giginÂÂya. Bila sisa makanan mengumpul di sekitar alat, akan berisiko terÂÂjadinya gigi berlubang dan radang gusi. Meskipun jarang terjadi, alat bisa rusak atau longgar, sehingga melukai mulut. Jadi sebaiknya hindari makanan terlalu keras, lengket dan manis.
Untuk keberhasilan perawaÂÂtan, tingkat keberhasilannya samÂÂpai 95 persen jika pasien kooperÂÂatif dalam memeriksakan keadaan giginya. Untuk kasus yang sulit, keberhasilannya hanya bisa menÂÂcapai 90 persen.
Besarnya biaya perawatan bervariasi, tergantung dari faktor kesulitan, lama perawatan serta alat yang digunakan. Besarnya biÂÂaya berkisar antara Rp 7 – 8 juta, dengan rincian 30 persen untuk biaya dokter dan 70 persen unÂÂtuk alat. Biaya yang cukup besar ini dikarenakan alatnya belum diproduksi di Indonesia, sehingga masih perlu diimpor dari Amerika Serikat. Selain itu, juga karena keÂÂtika Anda kontrol, arch wire-nya harus diganti.
Seiring dengan perkembangan zaman dan keinginan untuk tampil lebih cantik dengan senyum yang indah , saat ini penggunaan alat orthodonti cekat ini bukan lagi hanya untuk memperbaiki fungsi gigi, tetapi sudah menjadi aksesoÂÂris. Alat ortodonthi cekat inipun semakin berkembang. Brackets bisa terbuat dari berbagai bahan, yang banyak dipakai adalah yang terbuat dari baja, adapula yang terbuat dari emas, keramik dan tersedia dalam berbagai warna.
Yang terbaru adalah yang terbuat dari porselen berwarna transparan seperti warna gigi seÂÂhingga pemakaiannya tersamar. Harganya tentu lebih mahal, sekitar Rp 12 juta, konsumennya adalah mereka yang ingin tampil lebih elegan. Karet warna-warni yang banyak menghiasi kawat gigi, berfungsi untuk mengenÂÂcangkan bracket, selain itu juga memberikan kesan modis pada kawat gigi, sehingga lebih disukai para remaja.(*)