Keluhan warga Kampung Neglasari, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, terhadap keberadaan proyek pembangunan Apartemen dan Hotel Gardenia, tak kunjung disikapi oleh aparatur wilayah. Camat dan Lurah malah satu suara membela pihak manajemen Gardenia.
Oleh : Guntur Eko|Yuska Apitya
Guntur_ada@yahoo .com
Camat Bogor Utara, R. Asep Kartiwa, berkata, izin pemÂbangunan apartemen yang direncanakan 24 lantai itu sudah lengkap dan adanya masalah pro dan kontra itu soal biasa.
“Kalau masalah izin Gardenia sih sudah lengkap hanya dalam proses ada saja yang belum memang ada perÂmintaan warga yang harus disesuaiÂkan dengan musyawarah. Kami sih belum lihat pelanggaran, biarlah WasÂbangkim itu yang proses. Bukan ranah kami kalau soal pengawasan,†kata dia.
Pun dengan Lurah Cibuluh, Agus Ateng. Lurah yang satu ini memang tak segan-segan membekingin Bos Gardenia. Ia malah mengaku telah bersilaturahmi ke lokasi proyek unÂtuk berkoordinasi. Tak tau koordinasi macam apa yang dilakukan pejabat Eselon III itu dengan bos apartemen. “Atuh, ulah diberitakan wae Kang. Kan saya sudah sidak kesana. Ya, soal warga nanti biar diurusi sama pihak apartemennya. Yang penting saya suÂdah penuhi dan cek lokasi sesuai perÂmintaan warga,†kata dia, membela diri.
Bolos Masal Musabab Asap
Ada yang berbeda di SMP Bahrul Ulum, tiga hari lalu. Sejumlah bangku sekolah kosong melompong lantaran banyak siswa absen. Musababnya, siswa banyak yang sakit lantaran terserang asap proyek apartemen.
“Ya, betul. Banyak yang sakit kareÂna kena asap dari proyek. Kami kan juga tidak memaksa mereka masuk kalau alasannya sakit,†kata Dini KarÂtika, guru pengajar SMP Bahrul Ulum, kemarin.
Keluhan juga dilontarkan, SafÂrial(40), warga sekitar lokasi proyek. Menurutnya, sejauh ini, aparatur pemerintahan belum ada yang datang untuk menanyakan keadaan yang seÂbenarnya.
“Kami seperti tidak diperhatikan oleh pemkot.Keluhan kami tidak perÂnah didengar,†ungkapnya.
Saat dikonfirmasi BOGOR TOÂDAY, Pimpinan Proyek Gardenia, Mamat Setiawan, tak berkomentar perihal keluhan warga dan siswa-siswi di SMP Bahrul Ulum. (*)