Para peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menciptaÂkan varietas padi yang tahan terhadap logam dan dapat tumÂbuh baik di lahan marginal yang memiliki keasaman tinggi.
Oleh : (Yuska Apitya Aji)
PENELITI IPB, Nurul FiÂtriah, Utut Widyastuti, dan Suharsono dari Pusat Penelitian SumÂberdaya Hayati dan Bioteknologi (PPSHB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), dan Departemen BiÂologi Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) melakukan penelitian dengan judul ‘Rekayasa Genetika Padi (Oryza Sativa L) dengan Gen Penyandi Metallothionein Tipe II dari Melastoma malabathricum L. (MaMt2)’.
Perakitan varietas yang tolÂeran terhadap lahan marginal ini dapat dilakukan dengan mengekspresikan secara berlebih gen-gen yang berÂhubungan dengan tolerÂansi tanaman terhadap cekaman logam, diantaranya gen penyandi metallothionein tipe ll (Mt2). cDNA dari gen penÂyandi metallothionein tipe ll dari Melastoma affine (MaM2), telah berhasil diisolasi oleh SuÂharsono pada tahun 2009.
“Lahan marginal ini sangat luas di Indonesia dan dapat dimanfaatkan untuk produksi padi dengan menggunakan vaÂrietas yang sesuai,†kata Nurul dalam keterangannya, Jumat (19/6/2015).
Kebutuhan beras nasional semakin hari terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Untuk itu produksi padi harus ditingkatÂkan. Salah satu usaha untuk menaikkan produksi padi naÂsional adalah dengan perluasan areal tanam ke arah marginal.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rekayasa genetika terhadap tanaman padi (Oryza sativa L) dengan gen MaM2. Metallothionein berperan penting dalam menÂdetoksi beberapa ion logam seperti Cadmium dan Merkuri dengan pengikatan. Tanaman yang mengekspresikan secara berlebih gen ini diduga akan menjadi toleran terhadap ion-ion logam lainnya seperti aluÂmunium.
Selain itu Metallothionein adalah salah satu protein yang berperan dalam toleransi terhÂadap logam-logam yang berbaÂhaya. Metallothionein adalah protein yang banyak mengandÂung sistem yang berfungsi mengikat logam.
Transformasi genetik tanaÂman padi dengan gen metalÂlothionein yang diisolasi dari tanaman Melastoma affine L. diharapkan akan menghasilkan tanaman padi yang memiliki keÂtahanan terhadap logam berat .
Dalam penelitian ini, Padi Kultivar Kasalath telah berÂhasil direkayasa secara genetik sehingga menghasilkan padi transgenik yang mengandung gen metallothionein (MaMt2) yang menyebabkan kultivar padi memiliki toleransi terhaÂdap logam-logam berbahaya. Hal tersebut terungkap dalam prosiding Seminar Hasil-hasil penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IPB tahun 2013.