HL---AdilCitra buruk olahraga dansa berdampak buruk pada proses regenerasi dan pembinaan atlet dansa. Banyak orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk berlatih dansa

Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]

Ketua Pengurus Ca­bang Ikatan Olahra­ga Dansa Indonesia (IODI) Kota Bogor, Tjetjep Soelaeman mengaku citra dansa di mata masyarakat cenderung nega­tif. Sehingga untuk mencari talenta-talenta muda sulit di­lakukan.

Menurutnya, perlu adanya upaya merubah paradigma ma­syarakat terhadap olahraga dan­sa. Terutama kepada orang tua. “Perlunya perubahan imej, ser­ta pandangan terkait olahraga dansa terus dipromosikan, teru­tama kepada orang tua. Mereka masih banyak yang menganggap olahraga ini merupakan sesuatu yang negative,” katanya.

Menurutnya, faktor pandan­gan negatif , serta kurangnya pengetahuan masyarakat terkait olahraga dansa menjadi salah satu faktor penyebab utama su­litnya menjaring bibit-bibit baru pedansa di Kota Bogor.

BACA JUGA :  Petik Kemenangan, Timnas Indonesia di Peringkat 2 Klasemen Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Banyak masyarakat teruta­ma orang tua yang menganggap olahraga dansa itu bukan olah­raga yang baik. Sehingga para orang tua enggan memberikan izin kepada putra putrinya un­tuk belajar dansa. Ditambah sebagian warga yang menilai olahraga dansa itu mahal, dan hanya sebagian orang tertentu saja yang bisa mempelajarinya. Pandangan-pandangan seperti itulah yang berdampak pada su­litnya mencari regenerasi ped­ansa,” keluh Tjetjep.

Lebih lanjut dirinya mene­gaskan perlu adanya kerjasama antara Pemerintah Kota (Pem­kot) Bogor, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor, serta instansi lainnya un­tuk merubah pandangan terse­but menjadi lebih baik, agar masyarakat bisa lebih mengenal olahraga dansa khusunya para orang tua.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Final Swiss Open 2024

“Perlu kerjasama antar in­tansi untuk merubah imej nega­tif terkait olahrga dansa, maka perlu promosi serta sosialisasi, agar masyarakt lebih mengenal dansa, dan para orang tua tentu­nya mau menyekolahkan anak-anak mereka untuk belajar,” ungkapnya.

Ditambahkannya, IODI Kota Bogor mengirimkan pasan­gan emasnya untuk berlaga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016. Mereka adalah Sensen Andrean dan Valen­cia yang akan kembali mem­perkuat Jawa Barat di ajang PON XIX/2016 mendatang.

“Mereka sudah masuk un­tuk memperkuat Jawa Barat di ajang PON nanti, namun untuk kabar terkininya seperti apa kita masih menunggu informasi. Surat keputusannya sudah saya terima, mereka sudah masuk se­bagai atlet PON serta Pelatda,” pungkasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================