Kekosongan kursi Wakil Bupati Bogor menjadi perhatian khusus Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Deddy Mizwar.
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
Dirinya, prihatin dengan keadaan itu. Pasalnya, wilayah yang dihuni oleh penduduk sebanyak 5,3 juta jiwa hanya dipimpin bupati seorang diri tanpa wakil.
Untuk itu, aktor kawakan mengimÂbau agar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor agar lebih serius dalam menentukan orang nomor dua di Bumi Tegar BeriÂman dengan melakukan komunikasi dengan lebih intensif agar kekosonÂgan lebih cepat terisi.
Meski begitu, ia mengatakan Pemerintah Provinsi Jabar dalam hal ini enggan ikut campur dalam pemiliÂhan wabup karena merupakan ranah politik di tingkat daerah dan menyÂerahkan sepenuhnya kepada DPRD dan Bupati.
“Serahkan saja ke Bupati dan DPRD mengenai pengisian wabup ini. Karena dengan jumlah penduduk yang sangat besar, posisi wabup ini sangat diperlukan untuk membagi tugas dengan baik dalam melayani masyarakat agar lebih maksimal,†ujarnya, Senin (8/6/2015).
Ia menegaskan, mekanisme penÂgisian wabup sudah ada dan seharusÂnya DPRD bisa melakukan pengisian wabup karena masa jabatan NurhayÂanti masih cukup lama yak lebih dari 18 bulan.
“Seluruh mekanismenya kan ada ditangan DPRD. Jadi Kami tidak mau ikut campur karena sudah menjadi domain pemerintah,†tambahnya.
Sebelumnya, DPRD Kabupaten Bogor telah membentuk panitia khuÂsus (Pansus) untuk merevisi merevisi tatib terkait wakil bupati, namun itu belum juga bekerja karena harus mengikuti Bimbingan Teknis (BinÂtek). Meski hanya diberi waktu 14 unÂtuk merevisi tatib.
Sementara Wakil Ketua DPRD SapÂtariyani mengatakan meski sedang melakukan bintek, menjamin kinerja pansus tidak akan terganggu.
“Kan bisa sambil jalan. Orang PanÂsusnya juga kan bertemu di semua saat bintek,†jelas politisi Partai DeÂmokrasi Indonesia Perjuangan itu.
(Rishad Noviansyah)