BOGOR, TODAYÂ – Dua pekan menjelang Ramadhan, maÂsyarakat di Bogor kesulitan mendapat gas elpiji tabung tiga kilogram. Kelangkaan gas melon ini mengakibatkan harÂga gas naik menjadi Rp 20 ribu per tabung.
“Sudah lebih satu minggu di semua warung dan pengecer koÂsong,†kata Lulu Sapeni(60), ibu rumah tangga asal Tanah Sareal , Kota BoÂgor, Jumat (5/6/2015).
Untuk mendapatÂkan gas, Lulu haÂrus berkelilÂing ke sejumlah warung di Kota Bogor. “Suami saya baru bisa mendapat gas tiga kilo di WaÂrung Jambu, setelah berkelilÂing lebih dari tiga jam dan itu pun harganya Rp 20 ribu,†kata dia.
Padahal, selama ini harga gas tabung tiga kilogram hanya Rp 17 ribu. “Selain harganya lebÂih mahal, peÂmilik warung pun memÂb a t a s i pembeÂlian gas maksiÂmal tiga tabung saja , dengan alasan agar yang lain kebagian,†kata Lulu, yang juga berjualan nasi di Gelanggang Olahraga Pajajaran, Kota Bogor.
Lulu mengatakan, kelangkaan semacam ini selalu terjadi menjelang Ramadhan dan Lebaran.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian, dan PerdaÂgangan Kota Bogor Mangahit Sinaga menÂgatakan, Pemerintah Kota Bogor biasanya akan mengajukan permintaan penambaÂhan kuota gas tiga kilogram kepada PerÂtamina melalui Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) pada hari-hari besar. “Bisanya jelang Lebaran, Natal, tahun baru, dan menjelang RamaÂdhan seperti saat ini, kami akan mengajuÂkan ekstra dropping,†kata dia.
Permintaan penambahan jatah tersebut biasanya 10 persen dari kuota kebutuhan Kota Bogor. “Kebutuhan gas untuk Kota Bogor sebanyak 800 ribu tabung per bulan,†kata dia.
Mangahit berharap agar masyaraÂkat melaporkan agen-agen penjual gas di wilayah Kota Bogor yang memanÂfaatkan kelangkaan gas menjelang RaÂmadhan ini dengan menaikkan harga. “Pemerintah Kota Bogor sudah menenÂtukan harga eceran tertinggi (HET) unÂtuk gas tiga kilogram sebesar Rp 16 ribu per tabung. Jika mereka menaikkan harga lebih dari itu, kami akan tegur bahkan bisa dicabut izinnya,†kata dia.
Di lain pihak, Ketua Hiswana MiÂgas Bogor, Bahriun, mengatakan untuk mengantisipasi adanya kelangkaan gas jelang Ramadhan, pasokan gas elpiji tiga kilogram akan ditambah sebesar 25 persen. â€Jika masih kurang maka bisa kami tambah lagi,†kata dia.
Menurut dia, kuota elpiji tiga kiloÂgram di wilayah Bogor per bulannya sebanyak 4,3 juta tabung. Namun unÂtuk bulan Juni akan mendapat ekstra dropping sebanyak 500 ribu tabung. “Sehingga untuk bulan ini kuotanya seÂbanyak 4,8 juta tabung,†katanya.
Penelusuran BOGOR TODAY, harga sejumlah kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional di Kota Bogor terus naik, menyusul semakin tinginya perÂmintaan untuk kebutuhan jelang puasa. Pemkot Bogor diminta segera melakuÂkan operasi pasar dan menggelar pasar murah guna menekan harga kebutuhan yang mulai naik.
Yuyun(54), pedagang bahan pokok di Pasar Bogor mengatakan, kenaikan harga sudah terjadi sejak satu pekan terakhir. Kenaikan cukup bervariasi anÂtara Rp 500 sampai lebih dari Rp5.000.
Untuk beras IR64 (kualitas sedang) harga sebelumnya Rp8.000/Kg saat ini naik menjadi Rp8.500/kg. Gula pasir naik Rp1.000 dari harga semula Rp 11.000/kg. Untuk minyak goreng curah juga mengalami kenaikan dari semula Rp 11.000/kg menjadi Rp11.500, seÂmentra minyak kemasan stabil Rp 12.000. Harga daging sapi stabil di Rp 90.00/kg, sedangkan daging ayam naik Rp 24.000/ekor. Selain daging, harga terigu juga stabil di Rp 6.000 kualitas sedang, dan Rp 8.000 untuk kualitas baik.
(Rizki Dewantara|Yuska Apitya)