Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan kerjasama dengan Otoritas Pengawas PerbankanTiongkok atau China Banking Regulatory Commission (CBRC) . Dengan adanya kerjasama tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengaku akan mendorong perbankan Indonesia bisa melakukan ekspansi ke Tiongkok.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Guna mendukung perbankan Indonesia berekspanÂsi ke Tiongkok, Muliaman mengatakan bahwa OJK telah melakukan komunikasi dengan CBRC terkait dengaan pertukaran informasi perbankan antar kedua negara. “Kita mendorong dan memberikan keÂsempatan lebih luas kepada bank-bank kita untuk ekspansi di sana, kan di sana baru ada satu, Bank Mandiri di Shanghai,†ujar Muliaman.
Dia mengungkapkan, tak hanya bank-bank pemerintah yang didorong untuk ekspansi ke Tiongkok, namun bank-bank swasta nasional yang dianggap memiliki potensi dan siap unÂtuk ekspansi, juga diberikan kesempatan. Pasalnya, TiongÂkok merupakan negara yang memiliki pangsa pasar besar dengan jumlah masyarakat yang paling besar di dunia.
Tiongkok menjadi negara potensial, mengingat Indonesia dan Tiongkok telah sepakat unÂtuk terus meningkatkan jumlah dan nilai perdagangan. Melihat kemampuan perbankan IndoÂnesia, Muliaman menilai, bank-bank besar di Indonesia sudah memenuhi syarat. “Salah satuÂnya ketentuan harus untung seÂlama tiga tahun berturut-turut. Harapan saya bisa ada satu lagi tahun ini, karena syarat sudah dipenuhi beberapa tahun lalu termasuk harus untung selama tiga tahun berturut-turut itu,†tukas Muliaman.
Lebih lanjut Muliaman maÂnambahkan, pihaknya hingga saat ini telah melakukan penÂandatanganan kesepakatan kerjasama dengan beberapa otoritas pengawas perbanÂkan di beberapa negara selain Tiongkok untuk mendukung perluasan pasar perbankan Indonesia. Adapun beberapa negara yang sudah digandeng oleh OJK seperti Jepang dan KoÂrea Selatan. Selain itu ada juga kerjasama yang sedang dalam persiapan yaitu Singapura dan Malaysia.
Wakil Ketua CBRC, Zhou Mubing menambahkan, kerÂjasama dengan Indonesia menÂjadi sangat selaras mengingat tujuan industri keuangan kedÂua negara yang sama. Hal ini sejalan dengan perekonomian Indonesia yang di nilai memiÂliki potensi perekonomian yang besar di kawasan. “Indonesia adalah negara ekonomi terbeÂsar di kawasan, jadi apa yang menjadi tujuan Tiongkok untuk membangun ekonomi, sama dengan Indonesia, jadi ini satu hal yang saling bermanfaat,†tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus MartoÂwardojo juga meminta kepada perbankan untuk ekspansi ke luar negeri meskipun keunÂtungan bisnis tidak menggiurÂkan seperti di rumah sendiri. Ia mengakui, lebih untung buka bisnis di dalam negeri, daripada di luar. “Tapi, jika tidak buka cabang di luar negÂeri, siapa lagi yang akan menÂjaga (akses keuangan) warga di luar negeri, seperti TKI,†kata Agus.
BI juga mendukung perÂbankan adalah membentuk kesepakatan bilateral ASEAN Banking Integration FrameÂwork (ABIF) dengan Bank NeÂgara Malaysia (BNM). Tidak hanya BI, Otoritas Jasa KeuanÂgan (OJK) juga berperan aktif mendukung bank di IndoneÂsia untuk ekspansi. Di luar kesepakatan ABIF, OJK akan segera menyelesaikan nota kesepahaman atau memoranÂdum of understanding (MoU) dengan regulator keuangan di Korea Selatan, yakni Bank of Korea (BoK) dan Financial SerÂvices Commision (FCS) sebagai upaya menjembatani bank di Indonesia yang ingin ekspansi ke negeri gingseng ini.
Sejauh ini, Bank Mandiri memilih memperluas jaringan remitansi di Hong Kong melalui kerja sama dengan The Dairy Farm Company Limited, yakni pengelola 7-Evelen untuk meÂnerima setoran pengiriman uang dari masyarakat IndoneÂsia di Hong Kong. Abdul RachÂman, Direktur Konsumer Bank Mandiri, mengatakan, kerÂjasama ini untuk memudahkan masyarakat Indonesia di luar negeri yang ingin mengirimkan uang kesini.
Kerjasama ini akan memanÂfaatkan 900 gerai 7-Eleven yang di Hong Kong, sehingga sekitar 150.000 buruh migran Indonesia dapat mengirimkan uang melalui outlet yang terseÂdia tanpa perlu antri di kantor bank. “Pengirim cukupmenunÂjukkan kartu pembayaran yang diterbitkan dan diperoleh dari Bank Mandiri di seluruh gerai 7-Eleven di Hong Kong,†kata Rachman. (NRC)