BOGOR, TODAY- Kabupaten BoÂgor harus berusaha keras untuk mencapai realisasi target investasi tahun 2015 sebesar Rp 4,5 triliun. Pasalnya, mendekati akhir semesÂter pertama ini, realisasi investasi di Bumi Tegar Beriman hanya Rp 1,6 triliun atau tidak sampai setenÂgahnya.
Beban berat pun mengganduli Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Satu Pintu (BPTMPTS), Yani Hasan yang harus mengeruk Rp 2,9 triliun hingga akhir tahun agar target Rp 4,5 triliun terÂpenuhi.
“Hingga semester I ini, realisasi investasi baru 35,5 persen. Tapi saya optimis sisanya bisa terkejar hingga akhir tahun ini. Kami juga akan evaluasi mengenai apa saja yang harus dilakukan supaya target bisa tercapai,†ujar Yani.
Menurtu mantan Kepala Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman (DTBP) Kabupaten Bogor itu, KabuÂpaten Bogor menduduki peringkat lima terbaik dalam catatan investaÂsi setelah Bekasi, Purwakarta, KaÂbupaten Sukabumi dan Karawang.
“Saat ini beberapa pihak juga berencana untuk berinvestasi di Kabupaten Bogor. Kalau itu tereÂalisai, hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp 6,3 triliun. Kita tingÂgal pastikan saja mereka jadi berinÂvestasi disini,†ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanaman Modal BPTMPTS, JonÂer Kalixtus Marpaung mengatakan, hingga Mei 2015, besaran PenanaÂman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 150,14 miliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 1,5 triliun.
“PMA mayoritas dari sektor inÂdustri, barang dari karet dan plasÂtik. Nah kalau PMDN sebagian beÂrasal dari sektor perdagangan dan jasa,†jelas Joner.
Ia mengungkapkan, tahun 2014 lalu, realisasi investasi Kabupaten Bogor mencapai 12,9 triliun. “TaÂhun lalu PMA Rp 5,3 triliun dan PMDN Rp 7,89 triliun. Serapan tenaga kerja juga mencapai 28.057 orang.
Meski hingga kini realisasi inÂvestasi masih jauh dari target, ia juga optimis dalam medio enam bulan kedepan, target realisasi inÂvestasi bisa tercapai bahkan meÂlebihi target karena menurutnya para investor kebanyakan menaÂnam modal pada semester akhir.
“Para investor kebanyakan menanam modal pada semester akhir. Nah di situ baru investasi ramai, baik asing maupun dalam negeri. Jadi saya tentu harus optiÂmistis,†jelasnya.
Ia menambahkan, serapan tenaga kerja hingga Mei tercatat 7.295 orang yang terdiri dari seraÂpan investasi dalam negeri seÂbanayk 3.863 dan investasi asing 3.432 orang.
(Rishad Noviansyah)