BOGOR TODAY – Ketua AsoÂsiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (Aspekindo) Kota Bogor Tumpal Panjaitan, mengakui, ada intervensi dari sejumlah oknum di Pemkot Bogor dalam proses lelang proyek infrastruktur di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
“Ini merupakan tindakan penyalahgunaan wewenang,†kata dia.
Tumpal mengatakan, tak seharusnya ada campur tanÂgan dalam urusan proyek lelang, karena ULP dibentuk dengan dasar untuk menceÂgah adanya intervensi atau campur tangan pihak yang berkepentingan. Hal itu unÂtuk mencegah tindakan yang menguntungkan sebagian orang atau yang sering diseÂbut KKN.
“ULP itu mandiri. Jika suÂdah ada disposisi seperti ini, makan sudah tidak fair. ArtiÂnya proses lelang selama ini tiÂdak benar. Karena tadi, ada keÂcenderungan menguntungkan sebagian pihak,†bebernya.
Dia khawatir, Balaikota Bogor sudah disusupi oleh orang-orang tertentu sehingÂga berani mengambil kebiÂjakan salah kaprah tersebut. Karena berkaca dari walikota sebelumnya (Diani Budiarto 2005-2014), tidak pernah ada kejadian seperti ini. “Saya khawatir walikota malah tidak mengerti jasa konstruksi,†teÂgasnya.
Kalau kondisi masih dibiÂarkan, Tumpal mengancam akan melakukan demo besar-besaran. “Makanya, komitÂmen untuk membangun Kota Bogor kami pertanyakan. Sejak awal saya melihat banÂyak kebijakan yang berubah-rubah. Inkonsistensi tersebut justru buruk. Makanya walikoÂta jangan tipis kuping,†beberÂnya. “Hingga saat ini kami tak pernah diajak dialog. Pantas saja silpa APBD terus melimÂpah, lantaran proses lelang di ULP yang telah disusupi,†pungkasnya.
(Guntur Eko W)