KELURAHAN Kedungwaringin mungkin terdengar asÂing. Namanya masih gamang didengar khlayak awam. Namun siapa sangka, kelurahan ini justru terletak di keÂtiak Kota Hujan. Memiliki 22.233 jiwa, Kedungwaringin berluaskan 151 hektare.
Sang lurah, Dedi Sofyan, mengaku, selama menggaÂwangi Kedungwaringin, seabreg prestasi di dunia olahÂraga sudah berhasil diborong. Salah satunya, Juara III Lomba Tenis Meja Tingkat Kota Bogor.
Dedi ini bukan sembarang lurah. Pejabat Eselon III yang satu ini terbilang memiliki loyalitas yang tinggi dalam urusan curi-mencuri hati masyarakat. Ini terbukti, di saat tanggal merah, Dedi bukannya liburan. Malah, Dedi buka lapak pelayanan aduan untuk warga. Ini diÂlakukan Dedi lantaran wilayahnya dikepung 10 komplek perumahan mewah.
Soal potensi wilayah, Dedi menyebut, branding kaÂwasannya adalah di sektor taman kota. Lantas apa ikon kawasan? Dedi lantang meyebut ‘Anggrek Macodes’. Atau dalam bahasa keilmuan biasa disebut Macodes Petola alias Anggrek Ki Aksara.
Anggrek jenis inilah yang menjadi tumÂpuan ekonomi warganya. “Tanaman ini menjadi potensi di kelurahan kami, karena anggrek cukup sulit dibuÂdidayakan jika bukan ahlinya,†ujarnya.
Pria yang doyan tenis meja itu juga mengupayakan pemaÂs a n Âgan Closed Circuit TeleviÂs i o n (CCTV) untuk menÂg a Âwasi taman kota dan menekan angka kriÂminilitas. “Semua saya lakukan unÂtuk keamanan bersama,†kata dia.
(Rizky Dewantara)