BANDUNG, Today – Pelatih Persib Bandung di ajang InterÂnasional, Emral Bin Bustamam menyayangkan bila Persib turut membubarkan diri.
Sebab, menurut Emral Persib adalah tim yang sangat kompak. Apalagi unsur kekeluargaan sanÂgat kental di Persib.
Selama menukangi di Piala AFC 2015, Emral tidak menemukan niÂlai minus di Maung Bandung.
“Sangat menyayangkan bila sampai ikut bubar, karena Persib ini tim yang sudah padu dan rata-rata religius, semuanya dari mulai pemain, manajer, tim pelatih, dan ofisialnya kompak,†tuturnya.
Jika bubar, Emral akan meÂmahami keputusan PT Persib Bandung Bermartabat, selaku pengelola klub. Alasannya, kareÂna secara finasial setiap klub diÂpastikan tekor.
Sebab PT PBB harus terus mengelontorkan uang untuk keÂbutuhan tim, sementara kompeÂtisi tengah mati suri.
“Tapi pembinaan di klub itu kan uangnya tidak sedikit, gaji pemain pelatih kan harus dibayar, jadi manajemen berÂpikir juga karena sepak bola InÂdonesia belakangan ini arahnya kan tidak jelas,†ujarnya.
Suspend yang dijatuhkan FIFA diawali saat pemerintah dinilai terlalu mengintervensi sepak bola nasional. SebelumÂnya, Kemenpora lewat Menpora Imam Nahrawi membekukan PSSI sebagai induk organisasi sepakbola di negeri ini.
Tambah Emral, jika PSSI bisa diaktifkan kembali, bukan tak mungÂkin FIFA akan menarik sanksi-nya.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kemenpora dan PSSI sudah sejalan, kalau sanksi sudah dicabut PSSI juga lepas dari hukuÂman FIFA. Kasihan ini banyak penÂgangguran, akibat sepakbola kita yang tidak jalan,†harap Emral.
Tak hanya itu, dia juga keÂcewa karena batalnya kursus kepelatihan C AFC di Sawangan, Depok, yang seharusnya digelar mulai 1 hingga 13 Juni.
Diketahui, seusai diberikan sankÂsi, Indonesia juga tidak mendapatÂkan keuntungan dari FIFA dan AFC melalui program pengembangan, kursus, dan pelatihan.
“Termasuk kursus kemarin, padahal saya sudah sampai di Sawangan untuk C AFC, batal karena enggak boleh, kalau diÂlanjutkan juga tidak diakui,†unÂgkap Instruktur Pelatih AFC dan Nasional ini.
(Imam/net)