alfian mujaniTIDAK ada orang kaya itu jahat. Mereka hanya rakus. Pendapat ini disam­paikan oleh seorang pakar Pskilogi Aga­ma. Menurut dia, se­seorang yang telah memiliki sepuluh perusahaan, lalu dia ingin menambahnya menjadi 20 perusa­haan, tindakan ini tak bisa dikategori­kan sebagai perbuatan yang jahat. Malah, jika orang-orang kaya ini melipat gandakan kekayaannya dengan menjunjunjung ting­gi etika bisnis dan etika sosial, boleh jadi mereka akan hadir sebagai berkah atau nilai tambah bagi yang lain.

Sayangnya, orang kaya yang berpegang teguh pada etika dan nilai-nilai moral kian tergusur. Akibatnya, penampakan orang-orang kaya yang gemar melipatgandakan kekayaannya seperti terjebak pada prilaku menghalalkan segala cara. Lalu, di ujung ce­ritanya mereka menempatkan kekayaannya di atas Tuhan. Mereka mengklaim merasa tenang lantaran memiliki harta yang me­limpah.

Syekh Ali Thantowi menyebut para pe­muja harta ini sebagai orang dungu. Sejarah memang membuktikan, Qorun konglom­erat tiada tara di zamannya, musnah berikut hartanya. Begitu juga Namrudz dan Fir’aun binasa seketika. Entah siapa yang mewarisi harta Qorun, Namrudz dan Fir’aun itu.

============================================================
============================================================
============================================================