BANDUNG, Today – Pelatih Persib, DjaÂjang Nurjaman mencoba mengambil sisi positif dari berhentinya kompetisi di tanah air.
Menurutnya kini aktifitasnya sebagai nahkoda Maung Bandung harus dikesaÂmpingkan dan bisa lebih fokus untuk memperbanyak amalan di bulan puasa.
Ditahun-tahun sebelumnya biasanya tim memang tetap berlatih bahkan meÂlangsungkan pertandingan sehingga perhatiannya pun harus terbagi antara beribadah dan meracik strategi tim.
“Ya puasa dengan adanya kisruh sekÂarang, tentu kita sesuaikan dengan keÂadaan. Karena kita tidak banyak aktifiÂtas jadi lebih khusyu melakukan ibadah di bulan Ramadhan ini,†ungkap pelatih yang karib disapa Djanur ini.
Kondisi ini pun menurutnya terjadi keÂpada hampir seluruh anak asuhnya. MengÂingat mayoritas punggawa Persib meruÂpakan pemeluk agama Islam yang taat.
Sebut saja duet Supardi Nasir dan MuÂhammad Ridwan yang kesehariannya sanÂgat nyantri meski bukan di bulan puasa.
“Saya tahu pemain kita juga sisi religÂiusnya cukup bagus. Mereka pasti larinÂya ke situ, jadi lebih banyak ibadahnya,†lanjutnya.
Meski begitu pelatih asal Majalengka itu mengakui bahwa berkumpul denÂgan pasukannya di bulan Ramadhan itu mempunyai kenangan tersendiri.
Djanur mengatakan bahwa kekomÂpakan mereka terutama saat puasa terasa semakin kental. Karena biasanya setelah berlatih sore hari, Firman Utina dan kawan-kawan berbuka puasa bersama di Mess dilanjut salat Maghrib berjamaah.
Bahkan tidak jarang kegiatan itu diÂlanjutkan dengan perbincangan tentang islam dan ditutup oleh Salat Tarawih.
“Saya merindukan saat-saat bersama Persib, saya tidak menampik hal itu. Kalau kemarin kita itu suka buka puasa bareng, sekarang tidak bisa seperti itu lagi,†pungkasnya.
(Imam/net)