Alhamdulillah ja’ala romadhoona syahron mukarroman, asyhadu an laa ilaaha illallahu wa asyhadu anna muhammadan rasulullah, wa sholatu wa salaamu ‘ala rosulillah muhammad ibni ‘abdillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa man waalahu, Amma ba’du : Fa Yaa ayyuhas shooimuuna rohimakumullah, itÂtaqullaha haqqo tuqaatihi wa Laa tamuutunna illa wa antum muslimuun. Qoola Allahu jalla wa ‘alaa : “Yaa ayyuhalladziina aamanuu kuÂtiba ‘alaykumusshiyaamu kama kutiba ‘alalladziina min qoblikum La’allakum tattaquunâ€
Hadirin Rahimakumullah
Perjalanan hidup manusia di dunia ini adalah laksana pengemÂbaraan yang berakhir di taman kebahagian, manusia dituntut memiliki bekal hidup yang cukup untuk menempuh perjalanan hidÂup sebab pemberhentian terakhÂirnya adalah taman kebahagiaan itu atau yang kita sebut dengan Darussalam (salah satu nama surÂga). Dan sebagaimana yang difirÂmankan oleh Allah SWT dalam surat Al-Baqoroh ayat 197:
“Bawalah bekal, karena sesÂungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah keÂpada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat “
Ketakwaan dikatakan oleh AlÂlah SWT sebagai bekal manusia yang paling baik sebab dengan dasar ketakwaan itu manusia bisa menjalankan semua apa yang suÂdah digariskan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya baik itu dalam bentuk perintah-Nya maupun larangan-Nya. Bahkan dalam ayat yang lain Allah SWT mengatakan:
“Dan bersegeralah kamu menÂcari ampunan dari Tuhan-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang diseÂdiakan bagi orang-orang yang berÂtakwa “ (Ali Imran : 133).
Jelas sudah melalui 2 (dua) ayat ini bahwa Ketakwaan meÂmiliki keutamaan yang luar biÂasa bagi hamba-hamba Allah SWT, terutama bagi mereka yang mengharap ridho-Nya. Takwa sebagai bekal terbaik dan Takwa menjadi syarat utama bagi merÂeka yang berharap surganya AlÂlah SWT.
Hadirin Rahimakumullah
Oleh karena surga itu hanya dapat dimasuki oleh orang-orang yang bertakwa, maka melalui ibaÂdah puasa dibulan Ramadhan, Allah jadikan Ramadhan berikut semua peribadatan yang ada diÂdalamnya sebagai washilah atau sarana penghubung menuju ketÂakwaan. Sebagaimana sasaran dari puasa ramadhan itu sendiri yakni agar kita senantiasa menÂjadi hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqoroh : 183 ,
“Wahai orang-orang yang beriÂman! Diwajibkan atas kamu berÂpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa “.
Menjadi hamba-Nya yang berÂtakwa butuh perjuangan yang keras tidak semudah seperti kita membalikkan telapak tangan, dan tidak ada sekolah khusus untuk mendapat gelar ketakwaan ini.
Namun melalui firman-Nya yang termaktub di surat Al-Baqoroh ayat 183 itu Allah SWT menjanjikan siapa saja daripada hamba-hambanya yang beriman kemudian menjalankan ibadah puasa dengan jalan meninggalÂkan segala kenikmatan dunia seperti makan, minum, mengÂgauli istri serta menjaga diri dari perkara-perkara tercela maka AlÂlah jadikan orang tersebut menÂjadi hamba yang bertakwa.
Dalam sebuah hadits qudsi AlÂlah SWT berfirman:
“ Seluruh amalan anak Adam itu kembali untuknya kecuali PuaÂsa, karena sesungguhnya puasa itu untukku, dan aku yang akan membalasnya “ (HR.Bukhori)
Ibadah puasa adalah amaÂlan yang unik karena tidak ada seorang pun yang mengetahui seorang hamba puasa atau tidak kecuali dirinya sendiri dan AlÂlah SWT. Dari sinilah Allah SWT memberikan pendidikan secara langsung kepada kita para hamÂba-hamba-Nya bahkan Dia harus turun tangan langsung memberi ganjaran pahalanya sebagaimana hadits qudsi diatas.
Hadirin Rahimakumullah
Bulan Ramadhan ini memilki banyak keutamaan dan keistimeÂwaannya, sampai-sampai demi menjaga kemuliaan dan kehorÂmatan bulan tersebut Allah jelasÂkan melalui lisan Rasul-Nya bahÂwa Syetan-syetan dibelenggu dan siksa kubur pun dihentikan unÂtuk sementara waktu. Dan tidak cukup disitu, semua amal sholeh yang dilakukan oleh orang-orang yang sedang berpuasa dilipat gandakan sampai mencapai 70 kali lipat. (Subhanallah)
Begitu banyak hadits-hadÂits yang menerangkan tentang keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan yang telah disampaiÂkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya ini semua dalam rangka menggapai Ketakwaan yang semÂpurna. Bahkan dalam sebuah ketÂerangan hadits riwayat Ibnu KhuÂzaimah nabi bersabda :
“Seandainya setiap hamba mengetahui yang ada dalam buÂlan Ramadhan, umatku akan berharap seandainya setahun itu bulan Ramadhanâ€(H.R. Ibnu KhuÂzaimah)
Hadirin Rahimakumullah
Melalui ibadah puasa dibulan Ramadhan Allah SWT mendidik dan mengajarkan kepada kita nilai-nilai kesabaran, kejujuran, qona’ah, rendah hati, toleran dan tentunya dengan pembiasaan mengamalkan ibadah-ibadah yang pokok dan yang sunnah melalui itu semua maka akan tercapailah apa yang di firmankan Allah SWT diakhir dari surat Al-Baqoroh ayat 183 yaitu “ Agar kalian senantiasa bertakwa kepada Allah SWT “ atau dengan kata lain agar kita mendapat predikat Muttaqin (Hamba yang bertakwa).
Semoga Allah SWT memberiÂkan taufiq serta ‘inayah-Nya keÂpada kita semua agar kita mampu menjalankan semua amal sholeh sepanjang bulan ramadhan ini dan kita yang tak kalah pentÂingnya kita berharap agar Allah SWT menggolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang bertakÂwa. Aamiin.
â€Barokallah liy walakum fil quranil karim, wa nafa’ana wa iyyakum bima fiihi minal aayati wa dzikril hakim aquulu qouliy hadza wa astaghfirullaha liy walaÂkum wa lisaairil mu’minina wal mu’minat wal muslimiina wal muslimaat fastaghfiruuhu innahu huwal ghofururrohiim “.
Oleh : Ustadz Saiful Bahri, S.PdI
Staf.Pengajar SMK Borcess dan Da’i Al-Amin/Aliansi
Asatidz Muda Indonesia