PARIWISATA merupakan integral pembangunan yang semakin dipertimbangkan oleh negara-negara di seluruh dunia. Pengaruh pembangunan pariwisata terhadap perkembangan regional, terutama peningkatan percepatan pembangunan dan perekonomian wilayah cukup besar. Hal ini menyebabkan pembangunan pariwisata menjadi salah satu sektor yang menjadi prioritas, khususnya di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Oleh: SANDI M. ILHAM
Berdasarkan laporan World Economic Forum 2015 saat ini pariwisata IndoneÂsia masih berada pada peringkat 50 di dunia seÂbelumnya pada tahu 2010 pada posisi 81. Tambahan KemenÂtrian Pariwisata mengemukaÂkan telah terjadi peningkatan jumlah wisatawan internasional berkunjung dengan pendapaÂtan 10.054.15 million U$ pada Tahun 2013 dan meningkat 5% dalam tiap Tahunnya.. MemÂpertimbangkan kondisi terseÂbut sudah seharusnya pengemÂbangan pembangunan sektor pariwisata dilaksanakan secara optimal dalam kontribusinya kepada lingkungan, sosial, ekoÂnomi dan budaya, khususnya terhadap seluruh masyarakat di Indonesia agar dapat meraÂsakan manfaat dari pembanguÂnan yang dilaksanakan di daeÂrahnya.
Salah satu daerah di IndoneÂsia yang sedang dikembangkan kegiatan pariwisatanya adalah Kota Bogor. Kota Bogor berada di tengah-tengah wilayah KabuÂpaten Bogor dan tidak jauh deÂgan Ibukota Indonesia, begitu pun dengan Ibukota Provinsi Jawa Barat yaitu Bandung. KeÂberadaan letaknya yang stratÂegis merupakan potensi untuk pengembangan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan pelayanan, pusat industri nasiÂonal, perdagangan, transportaÂsi, komunikasi dan pariwisata. Tambahan lain pada lingkup kepariwisataan internasional, kedekatan Kota Bogor dengan Jakarta sebagai salah satu pintu masuk utama wisatawan interÂnasional, merupakan salah satu peluang untuk pengembangan pariwisata. Selain itu, kota ini merupakan salah satu destiÂnasi pariwisata penting dalam pembangunan pariwisata IndoÂnesia, khususnya provinsi Jawa Barat dengan memiliki beberÂapa destinasi pariwisata yang menjadi poin daya tarik, baik wisatawan domestik dan interÂnasional.
Data secara signifikan menunjukan perbedaan antara jumlah kunjungan wisatawan domestik dan internasional. Kunjungan wisatawan interÂnasional jumlahnya sangat keÂcil jika di bandingkan dengan jumlah wisatawan domestik, walaupun dalam skala lokal, reÂgional dan nasional Kota Bogor merupakan salah satu destinasi pariwisata yang cukup di kenal.
Berdasarkan pada pendekaÂtan supply-demand pariwisata yang di adopsi dari konsep CooÂper et all (1999) dengan menÂgacu pada Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang KepariÂwisataan dan perencanaan pariwisata pemerintah daerah Kota Bogor. Pendekatan suplly melihat potensi pariwisata Kota Bogor, sedangkan pendekatan demand melihat wisatawan inÂternasional. Sebagai tambahan, teori dan konsep lain berkaiÂtan pengembangan pariwisata digunakan dalam penelitian untuk lebih menyempurnakan hasil penelitian. Terakhir, peneÂlitian didasarkan pada research model.
Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 2009 pariwisata adalah berbagai macam kegÂiatan wisata dan didukung berbÂagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah, sedangkan usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/ atau jasa bagi pemenuhan keÂbutuhan wisatawan dan penyÂelenggaraan pariwisata.
Wilayah Potensial PengemÂbangan Destinasi Pariwisata
Secara geografis Kota Bogor terletak di 106.48 ° Bujur Timur dan 6.36 ° Lintang Utara8 . Luas Kota Bogor adalah 111, 73 km2 (0.27 % dari luas Provinsi Jawa Barat)9 dengan batas wilayah meliputi: -Utara : Kecamatan Kemang, Bojong Gede, dan SuÂkaraja, Kabupaten Bogor. -SeÂlatan : Kecamatan Cijeruk dan Caringin, Kabupaten Bogor. -Barat : Kecamatan Darmaga dan Ciomas, Kabupaten Bogor. -Timur : Kecamatan Sukaraja dan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Secara perwilayahan terÂdiri dari beberapa kecamatan, yaitu; Kecamatan Tanah SaÂreal, Bogor Utara, Selatan, Barat, Timur, dan Bogor TenÂgah. Secara administratif dan geografis, Kota Bogor berada pada posisi strategis, berada dekat dengan Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik IndoÂnesia di sebelah Utara (± 60 km) dan Ibukota Provinsi Jawa Barat, Bandung (± 180 km)10 . Potensi pariwisata Kota Bogor di dukung oleh lokasinya yang strategis dalam lingkup kepariÂwisataan Provinsi Jawa Barat dan Nasional. Pada lingkup kepariwisataan nasional, kota ini merupakan salah satu pintu gerbang masuk wisatawan dari Jakarta menuju wilayah lain di Jawa Barat, terutama ke jalur Kawasan Puncak yang meruÂpakan salah satu destinasi pariÂwisata nasional.
Kedekatannya dengan Kota Jakarta dan kabupaten atau kota lain di Jawa Barat sebagai sumber pasar wisatawan doÂmestik menjadikan Kota Bogor menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan secara naÂsional. Tambahan lain dalam lingkup kepariwisataan interÂnasional, keberadaan nya yang dekat dengan Ibukota Jakarta sebagai salah satu pintu masuk utama wisatawan internasional, merupakan salah satu peluang untuk pengembangan pariwisaÂta kota iniSelain itu Kota Bogor memiliki sejarah panjang di masa lampau yang cukup pentÂing, mulai dari sejarah Kerajaan di Jawa (Pakuan Pajajaran) dan sejarah kolonial (Inggris, BeÂlanda dan Jepang) di Indonesia. Catatan sejarah perkembangan Kota Bogor dari waktu ke waktu yang peninggalan nya sampai sekarang masih ada sebagai bukti sejarah berharga seperti; prasasti batu tulis, dokumenÂtasi dan bangunan-bangunan peninggalan sejarah masih terÂpelihara dan sebagian masih diÂgunakan sampai saat ini.
Konsep pariwisata dapat di lihat dari dua sisi yang berÂbeda, yaitu; penawaran dan permintaan. Penawaran berkaiÂtan dengan segala sesuatu yang ditawarkan pada sebuah desÂtinasi wisata, sedangkan perÂmintaan berkaitan dengan seÂgala sesuatu yang diminta oleh wisatawan pada sebuah destiÂnasi wisata. Dalam hal ini di disÂkusikan mengenai penawaran pariwisata Kota Bogor untuk pengembangan sebagai destinaÂsi pariwisata internasional yang meliputi; destinasi pariwisata, daya tarik wisata pendukung, fasilitas pariwisata serta transÂportasi.
Destinasi Pariwisata Daya tarik pariwisata (tourism reÂsources and attraction) atau potensi kepariwisataan yang dimiliki oleh Kota Bogor pada umumnya berupa; sumberÂdaya alam (natural resources) dan sumberdaya kebudayaan (cultural resources) dan manuÂsia (human resources) sebagai pelaku pariwisata (Soekadijo, 2000). Daya tarik wisata meruÂpakan suatu yang menjadi fakÂtor yang menyebabkan wisaÂtawan datang mengunjungi sebuah tempat atau daerah, seÂlain tambahan dukungan fasiliÂtas, transportasi, dan pelayanÂan pariwisata lain yang berada di kota ini. Beberapa destinasi pariwisata yang menjadi daya tarik wisatawan diantaranya; Istana Presiden, Kebun Raya Bogor, Museum Zoologi, MuseÂum Ethnobotani, Museum PemÂbela Tanah Air dan Situ Gede. Distribusi lokasi destinasi pariÂwisata tersebut berada di sekiÂtar Istana Presiden dan Kebun Raya, pusat pelayanan publik serta pemerintahan Kota Bogor.
Daya Tarik Pariwisata PenÂdukung Selain memiliki beÂberapa destinasi pariwisata, Kota Bogor memiliki beberapa bangunan peninggalan sejarah yang sampai saat ini masih diÂpelihara, dipertahankan dan diÂgunakan. Bangunan peninggaÂlan tersebut merupakan suatu daya tarik yang dapat menduÂkung pengembangan pariwisaÂta. Bangunan ini merupakan peninggalan yang memiliki kaiÂtan sejarah perkembangan Kota Bogor pada masa lampau, teruÂtama sejarah kolonial Belanda di kota ini pada abad ke 18-19. Secara umum arsitektur banÂgunan di pengaruhi gaya banÂgunan Belanda dan Eropa, denÂgan mengadaptasi kondisi lokal (arsitektur dan kondisi iklim tropis) seperti yang dapat di liÂhat pada bangunan balai kota, kantor-kantor pemerintahan, sekolah, perpustakaan, pusat penelitian, hotel, bangunan peribadatan dan bangunan lain nya. Lokasi bangunan peningÂgalan ini tersebar di sekitar pusat Kota Bogor, tepatnya beÂrada di sekitar Istana Presiden dan Kebun Raya Bogor.
Fasilitas Pariwisata PariÂwisata merupakan sebuah keÂgiatan penyediaan fasilitas dan pelayanan terhadap wisatawan dalam menikmati pengalaman perjalanan nya pada suatu tempat atau destinasi. Fasilitas pariwisata yang penting dalam mendukung pembangunan pariwisata diantaranya seperti; akomodasi, tempat makan dan minum serta fasilitas pelayanan umum yang lain (telekomunikaÂsi, air, listrik, internet, dan yang lainnya). Beberapa penyediaan fasilitas dan pelayanan untuk mendukung pembangunan pariwisata Kota Bogor, seperti; akomodasi, restoran dan peruÂsahaan jasa pariwisata.
# Penulis adalah Ketua Bidang Pariwisata Budaya dan Ekonomi Kreatif
LSM BOGOR RAYA INSTITUTE “BRaInâ€,
Duta Pemuda Pelopor Pariwisata
Kota Bogor 2013