Penyelenggaraan layÂanan ini sendiri sebeÂnarnya telah dihentiÂkan secara bertahap sejak akhir tahun 2014 lalu dan baru selesai dikerjakan secara sepenuhnya pada 30 Juni lalu.
“Atas nama manajemen, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kesetiaan pelangÂgan menggunakan layanan StarOne selama ini. Semoga pelanggan StarOne tetap setia menggunakan layanan IndosÂat melalui mekanisme transisi dengan pengalihan layanan berbasis CDMA ke layanan berbasis GSM,†kata John M. Thompson, Director & Chief Technology Officer Indosat dalam keterangan resminya.
Penghentian layanan StarÂOne ini dilakukan sehubungan dengan terbitnya Peraturan Menteri Komunikasi dan InÂformatika No 30 Tahun 2014 tentang Penataan Frekuensi Radio 800 MHz untuk KeperÂluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler tanggal 10 September 2014 dan KeputuÂsan Menteri Komunikasi dan Informatika No 799 Tahun 2014 tentang Penetapan PengguÂnaan Pita Frekuensi Radio 800 MHz kepada PT Indosat Tbk tanggal 12 September 2014.

Kedua keputusan MenÂteri tersebut dimaksudkan agar alokasi frekuensi radio 800MHz, frekuensi yang diÂgunakan oleh StarOne, dapat digunakan untuk keperluan yang lebih besar yaitu untuk layanan seluler.
Konsekuensi dari keputusan tersebut, Indosat mengklaim dapat lebih memberikan variÂasi layanan kepada masyarakat dengan berbagai inovasi layÂanan seluler (Matrix, Mentari dan IM3) dengan teknologi terÂkini karena adanya tambahan alokasi frekuensi radio.
Terkait dengan pengakhiÂran layanan Starone ini InÂdosat memberikan kompenÂsasi kepada pelanggan dalam berbagai bentuk. Contohnya, pergantian ke kartu SIM GSM, Fasilitas Call Forwarding, dan saldo Indosat Dompetku yang besarnya tergantung rata-rata penggunaan layanan Starone dalam 3 bulan.
Dompetku tersebut dapat di tarik tunai di Galeri Indosat terdekat atau dibelanjakan di merchant-merchant yang bekÂerjasama dengan Indosat.
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
[email protected]