JAKARTA, Today – Industri perbankan saat ini mencatÂatkan penurunan tabungan seiring dengan melemahnya optimisme penghimpunan dana pihak ketiga. Berdasarkan Survei Perbankan yang dirilis Bank Indonesia, melemahnya optimisme raihan dana pihak ketiga (DPK) tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) perkiraan sebesar 95,2%, lebih rendah dari posisi 96%.
SVP Consumer Deposits Group PT Bank Mandiri Tbk, Setiyo Wibowo mengungÂkapkan penurunan jumlah tabungan pada April dan Mei merupakan siklus yang acap kali terjadi tiap tahun. Dia menjelaskan, dari sisi perdaÂgangan, maka terjadi pembelÂian barang-barang yang akan digunakan untuk stok barang, sehingga uang dari bank diÂtarik.
Setelah itu, kata Wibowo, memasuki Juni dan Juli maka jumlah tabungan akan meninÂgkat lagi. “Kami patok target pertumbuhan tabungan year on year hingga akhir tahun sekitar 10%,†ungkapnya via seÂlular, Minggu (12/7/2015).
Dia tak menampik bahwa perseroan sempat merevisi tarÂget tabungan dari 20% menjadi 10%. Adapun nominal tabunÂgan Bank Mandiri hingga April 2015 mencapai Rp205,1 triliun, lalu turun pada Mei 2015 menÂcapai Rp202,5 triliun.
Wibowo menuturkan nomiÂnal tabungan pada Juni 2015 mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan yakni mencaÂpai Rp214 triliun. Dia menuturÂkan kalau kondisi ekonomi saat ini cukup lesu dan berdampak pada kemampuan menyimpan masyarakat.
Sebagai pembanding, pada 3 tahun silam, kata Wibowo, pertumbuhan tabungan menÂcapai 16% secara year on year, akan tetapi dalam kurun 2 taÂhun terakhir, tumbuh melamÂbat atau kurang dari 10%.
Berdasarka Survei PerbanÂkan, total tabungan industri perbankan mencapai Rp1.213 triliun pada Mei 2015 atau tumÂbuh 3,9% secara y-o-y, atau berkurang sekitar Rp4 triliun dari posisi April 2015. Wibowo menambahkan belum munÂcul tren peralihan dana dari tabungan ke deposito pada pertengahan tahun ini, sebab hal tersebut telah terjadi pada awal tahun.
(Adil | net)