BOGOR TODAY – Isu kritis maraknya barang kadaluarsa di sejumlah miniÂmarket mulai menyeruak. Buntutnya, Disperindag Kota Bogor mulai menyÂisir sejumlah pusat perbelanjaan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota BoÂgor, Bambang Budianto, melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan penÂgawasan pertokoan dan pasar terhaÂdap peredaran makanan dan parsel, kemarin.
Dalam kesempatan tersebut BamÂbang mengatakan, karena tingkat permintaan yang cukup tinggi pada saat bulan puasa dan menjelang lebaÂran. “Biasanya banyak ritel yang tetap menjual makanan kemasan, parsel yang tidak layak edar atau tidak layak dikonsumsi dan tentunya hal itu akan sangat merugikan konsumen,†jelas Bambang.
Menurut Bambang yang akan di datangi adalah supermarket, miniÂmarket termasuk pasar tradisional yang menjual makanan dengan keÂmasan tertutup termasuk parsel. “Ini akan menjadi fokus kami dalam melakukan pengawasan peredaran makanan kemasan,†ungkapnya.
Menurut Bambang langkah terseÂbut ditujukan untuk menekan pereÂdaran makanan kemasan yang kadaÂluwarsa dan kemasan rusak. “Yang juga penting makanan yang beredar juga harus menyampaikan informasi komposisi, bahan baku dan bahan keÂmasannya,†katanya.
Jika di lapangan ditemukan adÂanya makanan kemasan yang kedaÂluwarsa atau rusak maka barang- baÂrang tersebut, katanya, akan ditarik. “Untuk parsel pun, dari tim pengaÂwas berhak membuka satu sampel parsel dan mengecek,“ tandasnya.
Terpisah, Walikota Bogor Bima Arya, menambahkan, pihaknya meÂmastikan barang-barang atau produk yang dijual baik sembako maupun yang lainnya seperti biskuit dan penganan yang disuguhkan ketika lebaran tidak kadaluarsa. “Kami suÂdah mengindentifikasi ada toko-toko yang setiap menjelang lebaran menÂjual produk-produk yang kadaluarÂsa,†ujar Bima. “Kepada ibu-ibu agar hati-hati ketika membeli dan lihat dulu tanggal expirenya jangan samÂpai lebaran berbuah petaka karena mengkonsumsi makanan yang kadaÂluarsa,†himbaunya.
(Yuska Apitya/*)