BOGOR TODAY – Suasana kawasan JaÂlan Dewi Sartika kemarin berbeda dari biasanya. Kawasan yang setiap harinya dipadati oleh pengunjung untuk berbÂelanja itu kemarin berubah. Jalan sepanÂjang tiga kilometer itu dipadati pasukan bersih-bersih dari Pemkot Bogor.
Kepala Dinas Kebersihan dan PerÂtamanan Kota Bogor, Irwan Prayitno, mengaku Jalan Dewi Sartika menjadi tiÂtik fokus utama pembersihan kawasan pasca lebaran.
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, juga mengakui bahwa Dewi Sartika sudah tak cantik lagi. “InÂsyaAllah lima hari terakhir ini kita bisa melihat wajah baru Pasar Anyar yang jauh lebih bersih dan insyaAllah bebas macet. Kehadiran kita hari ini pun unrÂtuk melakukan aksi bersih untuk menÂguatkan harapana itu,†beber Ade.
Pernyataan Ade ditegaskan Walikota Bogor, Bima Arya. Bima mengatakan kondisi kawasan Dewi Sartika sekarang harus bertahan tidak hanya satu minggu, satu bulan, atau satu tahun. “Tidak juga satu periode Walikota atau dua periode Walikota. Siapapun Walikotanya, kondisi Dewi Sartika harus tetap bersih seperti ini. Kita yang harus menjaganya bersaÂma-sama,†tegas Bima.
Bima Juga menambahkan kegiatan tersebut merupakan langkah pemerintah dalam mewujudkan penataan, dan aksi bersih-bersih awal dari dari pelaksanÂaan program Pemkot Bogor. “Ya, kegiaÂtan bersih-bersih ini merupakan tahapan dari penataan pasar, dan merupakan simbol komitmen bersama dalam melÂakukan penataan,†kata Bima.
Tak menunggu lama, aksi kebersiÂhan yang melibatkan lintas sektor dan masyarakat itu pun dimulai. Sepanjang Jl.Dewi Sartika, Jl.Pengadilan, Jl.MA SalÂmun dan Pasar Kebon Kembang, menjadi fokus utama pembersihan.
Aksi bersih-bersih tersebut diikuti antusias ratusan simpatisan, mulai dari PKK, kelurahan, kecamatan, Dinas KeÂbersihan, Satpol PP, TNI, Kepolisian, PD Pasar Pakuan Jaya, petugas parkir, pedaÂgang, dan kalangan masyarakat pada umÂumnya. Dan juga tak ketinggalan WalikoÂta, Bima Arya bersama Wakil Walikota, Usmar Hariman, Ade Sarip Hidayat, terÂlibat langsung dalam melakukan aksi berÂsih-bersih ini.
(Guntur Eko Wicaksono)