BOGOR TODAY – DPRD Kota Bogor ternyata tidak kompak dalam memperkarakan interÂvensi lelang yang dilakukan Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman. Mereka ada yang setuju interpelasi, ada juga yang menolak dilakukan inÂterpelasi. Sikap ogah-ogahan yang ditunjukkan Untung W Maryono (Ketua DPRD Kota Bogor) dalam mengusut perkara Usmar ternyata tak diamini sejumlah anggota deÂwan.
Ketua Komisi A DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin mengatakan, kecewa dengan Badan Musyawarah (Bamus) yang lambat menanggapi auÂdiensi yang dilakukan oleh FOBB. Dirinya berharap, DPRD Kota Bogor, bisa memÂberikan tren positif ditiap laporan yang disampaikan warganya, jangan sampai kaum legislatif mempunyai citra yang buruk dihadapan masyarakat Bogor. “Ya, saya minta diclearkan ini masalah. Jangan ngambang. Kalau ngambang, lembaga ini seperÂti tidak punya wibawa,†kata dia.
Sementara itu, berkas perkara intervensi lelang yang dilakukan Wakil Walikota BoÂgor, Usmar Hariman, telah sampai di meja Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Bogor, Donny Haryono Setiawan. Pelapor perkara, Forum OrÂmas Bogor Bersatu (FOBB), mendesak Kejari Bogor untuk secepatnya memeriksa Usmar Hariman.
Koordinator FOBB, BeÂnignnu Agrobie, mengatakan, Kejari Bogor harus terus menÂgusut kasus ini sampai tunÂtas. Ia menegaskan, jangan sampai kasus yang menimpa Usmar Hariman berhenti di tengah jalan dan tidak ada kejÂelasan hukumnya. “Jika meÂmang terbukti harus dilanjutÂkan sampai tuntas,†tegasnya.
Menurut Benignnu, apaÂbila kasus yang menimpa Usmar hariman ini sampai terungkap, masyarakat pasti akan menghargai supremasi hukum di Kota Bogor. Dirinya berharap, Kejari Bogor tidak masuk angin dalam menyeleÂsaikan perkara ini, dan memÂbuka informasi sejelas-jelasÂnya kepada masyarakat.
Terpisah, Kasi Pidsus KeÂjari Bogor, Donny Haryono Setiawan, tetap bungkam saat dikonfirmasi kelanjutan laporan yang disampaikan FOBB. Dirinya masih tidak mau menanggapi pertanyaan wartawan BOGOR TODAY, terÂkait masalah Usmar hariman.
(Rizky Dewantara)