MALANG, Today – Asisten pelatih Arema Cronus Joko Susilo kini sedang giat menyuÂsun kurikulum pembinaan usia dini yang diharapkan bisa dimanfaatkan sekolah sepakbola (SSB) di Malang.
Menurut Joko, kurikulum pemÂbinaan usia dini menjadi hal yang langka. Beberapa pelatih pernah menyuÂsunnya, tetapi Joko menyakini ada sedikit perbedaan.
Direktur akaÂdemi Arema ini meÂnyatakan, buku yang sedang disusun meruÂpakan pengembanÂgan dari sebelumnya.
“Saya sedang menyÂiapkan buku baru beruÂpa kurikulum pengemÂbangan sepakbola usia dini. Buku itu nanti diperuntukÂkan untuk akademi Arema. Sebenarnya bukan baru sih, karena saya sudah pernah meÂnyusunkan beberapa tahun lalu. Tapi yang lama itu saya sempurnakan lagi,†kata pria kelahiran Cepu itu.
“Bukunya saya siapkan lebih detail, nantinya juga bisa dimanfaatkan SSB lain yang ada di Malang, karena bisa memuÂdahkan bagi para penggiat sepakbola di usia dini. Isinya ada metode latihan yang pas buat anak berdasar usianya.
Pada dasarnya membentuk pemain di usia dini masih mudah dibandingkan pemain yang sudah jadi. Kalau sudah jadi namanya bukan membentuk, tapi lebih kepada menata, dan disesuaikan dengan skema permainan.
“Kalau sejak usia dini, kita bisa menÂgetahui gaya pemain itu cenderung berÂtahan atau menyerang,†ungkapnya.
Getuk, sapaan Joko, menambahkan, sebenarnya program kepelatihan yang ada di SSB, terutama di Malang, sudah bagus.
Namun, kebanyakan program itu tidak mengalami perubahan. Sementara dalam sepakbola ada perkembangan terbaru.
“Misalnya hari ini latihan ini, minÂggu depan latihan itu, semua dilatih dengan baik oleh pelatih. Namun kelemahannya, misalnya sudah meÂmasuki pertengaÂhan tahun, pelatih kadang lupa latiÂhan apa yang belum diberikan kepada anak asuhnya, padaÂhal catatan-catatan ringan itu sangat pentÂing untuk menjadikan para pemain lebih keÂluar potensinya,†tandasnya.
(Imam/ net)