JAKARTA TODAYÂ – Deputi Sekretaris Wakil Presiden BiÂdang Politik Dewi Fortuna Anwar mengatakan, IndoneÂsia dan Iran sedang mengkaji kerja sama di bidang teknologi nuklir. Namun, teknologi nukÂlir yang akan digunakan diÂpastikan bertujuan untuk perÂdamaian.
Menurut Dewi, dalam wakÂtu dekat delegasi Iran akan daÂtang ke Indonesia membahas kerja sama itu. “Kami mengÂharapkan kerja sama teknologi yang canggih, termasuk nukÂlir,†kata Dewi setelah menÂdampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah MoÂhammadi , Kamis(29/7/2015). Selain nuklir, Iran juga akan mengirimkan ahli perminyaÂkan ke Indonesia. Kedatangan mereka bertujuan untuk memÂbahas mengenai kerja sama di bidang itu. Bahkan menurut Dewi, kerja sama di bidang perminyakan akan menjadi salah satu prioritas.
Kekuatan utama dunia, yakni Inggris, Cina, Prancis, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan bersejarah dengan Iran menÂgenai teknologi nuklir, Selasa pekan lalu. Kesepakatan itu memastikan Iran tidak diizinÂkan lagi mengembangkan bom nuklir. Kesepakatan itu sekaliÂgus membuka embargo ekonoÂmi terhadap Iran.
Kesepakatan itu dicapai pada hari ke-18 dalam pembicÂaraan maraton di Wina, AusÂtria. Pembatasan itu memasÂtikan Iran tak akan membuat bom atom. Sebagai imbalan, sanksi internasional tentang ekspor minyak yang membuat perekonomian mereka lesu akan dicabut. Pembekuan aset miliaran dolar juga akan dibuÂka.
(Yuska Apitya/net)