JAKARTA, TODAY — Salah satu cara yang diÂtempuh Presiden Joko Widodo untuk memacu perekonomian nasional adalah mendorong pencairan dana Bantuan Sosial (Bansos) dan penyaluran kredit usaha mikro (KUR). Masalah ini dibahas secara khusus dalam rapat kabinet terbatas yang juga dihadiri Wapres Jusuf Kalla.
Rapat digelar pukul 13.30 WIB. Menteri yang hadir antara lain Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Menteri KopÂerasi dan UKM AAGN Puspayoga.
Menurut Jokowi, peran program Bansor dan KUR sangat penting untuk mendorong ekonomi kerakyatan. Apalagi secara nasional, perekonomian tengah lesu. “Kita ingin memacu laju ekonomi rakyat, baik berupa KUR, Bansos maupun lewat PKBL di BUMN,†kata Jokowi di Kantor Presiden, Selasa (7/7/2015)
Jokowi, meningatkan agar proses birokrasi tidak lagi menjadi hambatan penyaluran. Semakin cepat para penerima tersebut mendapatkan dana, roda perekonoÂmian akan lebih cepat berputar.
“Prinsipnya agar kegiatan ekonomi rakyat terus berÂjalan. Oleh sebab itu, saya ingin penyaluran seluruh proÂgram segera direalisasikan, mana yang bersifat darurat diÂpercepat terutama untuk sektor produktif,†kata Jokowi.
Di samping itu kelemahan dalam pendataan juga haÂrus segera diperbaiki. Para menteri diharapkan dapat bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk validasi data.
“Kepada menteri saya minta validasi dipercepat, koordinasi dengan BPS baik berupa bantuan agar segera cepat. Intinya adalah saya ingin terjadi percepatan peÂnyaluran seluruh program, supaya segera bisa dilakÂsanakan,†kata Jokowi.
Kredit Tanpa Agunan
Khusu untuk program KUR, selain menurunkan suku bunga menjadi 12% setahun, pemerintah juga tidak meÂwajibkan agunan bagi para peminjam senilai Rp 25 juta.
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menjelasÂkan, mekanisme penyaluran KUR ini sudah lebih praktis. “Ya sekarang kan Rp 25 juta tanpa agunan. Dulu Rp 20 juta batasnya tanpa agunan,†ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Instansinya akan terus memantau bank yang menjadi penyalur KUR. Bank tersebut adalah PT Bank BRI Tbk, PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank BNI Tbk. “Kita panÂtau terus, nanti tidak boleh lagi bank minta agunan untuk kredit Rp 25 juta,†kata Puspayoga.
Puspayoga optimis dana tersebut akan terserap habis sampai dengan akhir tahun. Sebab berkaca dari tahun lalu, realisasi penyaluran KUR lebih tinggi dari yang diÂanggarkan. “Kita inginkan sebanyak-banyaknya UKM yang ikut,†terangnya.
Jadi dengan pinjaman Rp 25 juta maka bunganya sekiÂtar Rp 3 juta setahun. Jika kredit itu jangka waktunya seÂtahun, maka cicilan plus bunganya sebesar Rp 2,25 juta tiap bulan.
Tahun ini pemerintah akan menyalurkan KUR sebesar Rp 30 triliun dengan bunga 12%. Tahun depan KUR yang disalurkan bisa Rp 100 triliun. Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 875 miliar untuk menurunkan bunga kredit tersebut.
(Alfian Mujani|dtc)