Merencanakan keluarga harus dibarengi dengan pemilihan alat kontrasepsi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Apalagi, saat ini tersedia banyak pilihan kontrasepsi bagi perempuan dan pasangannya
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Setiap jenis kontrasepsi memiliki fungsi, kelebiÂhan, dan efek samping yang berbeda-beda. MotÂede kontrasepsi yang dipilih pun dapat disesuaikan dengan gaya hidup, situasi, serta perencanaan keluarga. “Ada banÂyak kontrasepsi yang sudah terÂsedia sejak beberapa dekade tapi terus mengalami peningkatan manfaat dan efektivitas,†kata MiÂchael Devoy, Chief Medical Officer Bayer HealthCare.
Faktor sosial budaya juga berÂpengaruh pada pilihan kontrasepÂsi di suatu daerah atau negara. Misalnya saja, pil kontrasepsi yang memiliki efek samping membuat haid menjadi jarang tidak disukai di Asia karena menstruasi diangÂgap sebagai keluarnya darah koÂtor. Perempuan yang tidak haid dianggap tidak subur sehingga banyak suami yang tidak mau berÂhubungan seksual.
Dalam penelitian yang dilakuÂkan di Asia, diketahui beberapa alasan mengapa perempuan tidak memakai alat kontrasepsi, yakni takut kesuburannya berkurang, sulit mendapatkan akses, serta taÂkut efek sampingnya.
Menurut Prof.Johannes Bitzer dari European Society of ContraÂception, pada dasarnya tidak ada satu pun metode kontrasepsi yang bisa memenuhi semua keinginan penggunanya. “Mungkin yang paling cocok adalah tidak berÂhubungan seksual sama sekali,†kelakarnya.
Kemajuan ilmu penelitian seÂbenarnya telah mampu mencipÂtakan dan memperbaiki metode kontrasepsi yang minim efek samping, efektif, dan memiliki manfaat sampingan. Kontrasepsi tersebut lebih dikenal dengan kontrasepsi modern.
Kontrasepsi modern antara lain adalah sterilisasi, intrauterine device (IUD), kondom, serta pil kontrasepsi hormonal. Sementara itu, kontrasepsi kalender, ejakuÂlasi di luar, serta absen berhubunÂgan seksual saat masa subur, serÂing disebut sebagai kontrasepsi tradisional.
Seringkali perempuan meÂmilih salah satu jenis kontrasepsi modern karena adanya manfaat sampingan. Misalnya kontrasepsi pil memiliki kombinasi hormonal, selain efektif mencegah kehamiÂlan, pil kontrasepsi generasi terbÂaru ini juga mampu mencegah jerÂawat, menurunkan risiko kanker, dan mengurangi nyeri haid.
Demikian pula halnya dengan alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD hormonal yang lebih bisa diandalkan karena tidak membutuhka kedisiplinan dalam penggunaan seperti halnya pil atau kondom. Beberapa jenis IUD juga bisa dipakai untuk menguranÂgi perdarahan berat saat menstruÂasi. Setiap tahunnya, kontrasepsi mampu mencegah 188 juta keÂhamilan yang tak direncanakan yang sekitar 112 jutanya berakhir dengan aborsi dan 150.000 kemaÂtian ibu melahirkan. (*)