Salah satu masalah yang paling sering ditemui di kota-kota besar di IndoÂnesia adalah kemacetan. Karena itu, Google berinisiatif untuk menambahkan fitur untuk memantau kemacetan secara real time melalui Google Maps.
Jika sebelumnya fitur ini hanya dapat diakses di 5 kota di IndoneÂsia, sekarang, Google telah meÂnambahkan 19 kota baru. KesemÂbilan belas kota tersebut adalah Surabaya, Medan, Semarang, Palembang, Makassar, Batam, Pekanbaru, Bogor, Bandar LamÂpung, Padang, Denpasar, Malang, Samarinda, Tasikmalaya, YogyaÂkarta, Surakarta, Banda Aceh, PeÂkanbaru dan Jambi.
Untuk dapat melihat informasi mengenai kemacetan, pertama-tama, Anda harus mengaktifkan layer “Traffic†pada Google Maps. Cara untuk mengaktifkan layer ini adalah dengan membuka menu yang dilambangkan dengan tiga garis pada pojok kiri atas.
Setelah itu, pilih Traffic dan secara otomatis, peta pada Google Maps akan menjadi berÂwarna. Terdapat 3 warna yang menandakan tingkat kemacÂetan yang berbeda. Warna hijau melambangkan jalan lancar, warÂna oranye melambangkan macet ringat sementara warna merah berarti macet parah.
Selain menunjukkan kepaÂdatan lalu lintas, Google Maps juga dapat memberi informasi pada Anda mengenai berbagai kejadian yang ada di jalan, sepÂerti kecelakaan, perbaikan jalan atau penutupan jalan. Saat di jaÂlan yang hendak Anda lalui terÂjadi suatu kecelakaan, misalnya, Google Maps akan memberikan jalur alternatif yang dapat ambil, beserta alasan mengapa sebaiÂknya Anda menghindari jalan tersebut.
“Kami terus memperbaiki Google Maps dengan harapan mudah digunakan. Kami berÂharap Google Maps akan dapat membantu para pengendara untuk menghindari macet atau kejadian-kejadian lain yang mungkin menghalangi sehingga dapat mencapai tujuan dengan lebih cepat,†kata Suren Ruhela, Director, Program Management, Google. Google Maps ini juga tersedia dalam versi desktop.
(MTV/Apri)