JAKARTA, Today – PSSI mengakui saat ini menderita kerugian lantaran dibekuÂkan oleh Kemenpora. Hal itu diungÂkapkan ketua umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, dalam acara diskusi “Suporter Bertanya? PSSI Menjawab..” di area Stadion Utama Gelora Bung KarÂno, Jakarta.
“Kami saat ini minus Rp17 miliar. Ditambah, utang kegiatan Rp21 miliar sama MNC. Semua kerugian ini karena ulahnya Menpora,” kata La Nyalla.
PSSI sekarang tidak ada duitnya, sekarang ini keropos. Jadi ini gali lubang tutup lubang. Jadi, kalau ada yang tidak suka denganya menjadi ketum PSSI, beresin dulu ini PSSI. “Saya disini hanya mau menyelamatkan PSSI,” tambahnya.
Di samping itu, dia pun menjelaskan soal beberapa dana Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) yang masuk ke PSSI.
“Ada dana APBN yang masuk Rp400 juta, itu hanya numpang lewat. Itu keÂgiatannya Djohar (Arifin Husin) sama Edi Nurinda (asisten deputi MenpoÂra). Tanya sama mereka yang mengerti. Sekarang sama-sama mafia berkumpul di Kemenpora,” jelas mantan ketua Badan Tim Nasional itu.
“Untuk duit Kongres, yang katanya dapat Rp3,5 miliar, cuma ada Rp1,5 milÂiar. Itu pun lewat KONI Pusat, dan PSSI cuma terima Rp1 miliar. Lantas, yang Rp2 miliar ke mana?” tuturnya.
Sementara itu, mantan ketua umum PSSI, Djohar Arifin Husin, membantah keuangan PSSI merugi. Hal itu dituÂturkannya berdasarkan hasil laporan keuangan pada Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya, 18 April 2015.
Sebelumnya, ketum PSSI, La NyÂalla Mahmud Mattalitti, mengungkapÂkankeuangan PSSI saat ini minus Rp17 miliar. Ditambah, utang kegiatan denÂgan MNC Group sebesar Rp21 miliar.
“Masalah keuangan PSSI silakan tanya ke bagian keuangan, apa pernah saya ikut campur urusan keuangan? Semua keuanÂgan diurus oleh waketum, sekjen, dan bendahara. Sampai dengan tanda tangan cek pun saya tak ikut campur. Tanda tanÂgan cek PSSI oleh waketum, bendahara, dan sekjen,” ucap Djohar, melalui pesan singkatnya kepada Goal Indonesia.
“Pada kongres dilaporkan, PSSI surÂplus Rp4,6 miliar. Ini bisa dilihat dari laporan keuangan yang disampaikan ke peserta kongres,” tambahnya.
Di samping itu, mantan sekjen KONI Pusat ini juga membantah kalau dirinya saat ini berkantor di kantor Kemenpora. “Saya sekarang sibuk di Medan menguÂrus kampus dan yayasan pendidikan yang ketuanya saya. Selama ini tertingÂgal karena saya sibuk di Jakarta, jadi tak benar saya berkantor di Kemenpora,” tegasnya.
(Imam/net)