Bank Indonesia menyatakan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada kuartal II/2015 masih tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya
Oleh : Adilla Prasetyo
[email protected]
Direktur Eksekutif DeÂpartemen KomuniÂkasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengataÂkan hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebeÂsar 11,90 persen, lebih tinggi dibandingkan SBT pada kuarÂtal I/2015 sebesar 4,83 persen.
Pertumbuhan positif kegiaÂtan usaha terjadi pada hampir seluruh sektor terutama pada sektor pengangkutan dan koÂmunikasi SBT sebesar 3,16 persen. “Sejalan dengan itu, rerata kapasitas produksi terÂpakai pada kuartal II/2015 beÂrada pada level 77,82 persen, meningkat dibandingkan triÂwulan sebelumnya,†katanya, Kamis (9/7/2015).
Bank Indonesia mempreÂdiksi pada kuartal III/2015, ekspansi kegiatan usaha diperkirakan melambat. Hal ini terindikasi dari SBT kegiaÂtan usaha sebesar 10,51 persen. Perlambatan kegiatan usaha terutama disebabkan oleh konÂtraksi pada sektor pertambanÂgan & penggalian SBT sebesar -1,70 persen.
Kinerja sektor industri penÂgolahan pada kuartal II/2015 terindikasi mengalami peningÂkatan sebagaimana ditunjukÂkan oleh Prompt ManufacturÂing Index (PMI) sebesar 50,28 persen. “Hal ini terutama didorong oleh peningkatan indeks volume produksi dan indeks volume persediaan baÂrang jadi yang tercatat masing-masing sebesar 60,03 persen dan 50,39 persen,†katanya.
Dari sisi keuangan, lanjut Tirta, kondisi likuiditas dan rentabilitas perusahaan pada kuartal II/2015 terindikasi menÂgalami peningkatan dibandingÂkan kuartal sebelumnya. Dia menambahkan tekanan harga jual pada kuartal II/2015 menÂguat sebagaimana terindikasi dari peningkatan SBT menÂjadi 17,30 persen, lebih tinggi dibandingkan 17,04 persen pada kuartal sebelumnya.
“Peningkatan harga jual terutama terjadi pada sektor perdagangan, hotel & restoran SBT 5,14 persen. Tekanan keÂnaikan harga jual diperkirakan melemah pada kuartal III/2015 dengan SBT sebesar 16,45 persÂen,†ucap Tirta.