PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) memperluas pemasaran dengan mengembangkan sistem penjualan tiket dengan metode e-commerce dimana calon penumpang bus segmen antar kota antar provinsi (AKAP) dapat memesan secara online dan membayar dengan kartu debit atau kartu kredit.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Perseroan pun telah menjalin kerja sama dengan salah satu ranÂtai minimarket dalam hal pembayaran tiket yang diÂpesan calon penumpang meÂlalui situs perseroan, www. lorena-transport.com. SekaÂrang sedang dalam tahap penjajakan untuk menjadikan minimarket tersebut menjadi sales agent.
“Dengan e-commerce, wilayah pemasaran tidak terÂbatas hanya di Indonesia, bahÂkan hingga ke luar negeri seÂhingga para pelancong asing dapat merancang perjalananÂnya (itenary). Diharapkan, cara ini akan meningkatkan pangsa pasar perseroan,†ujar Presiden Direktur PT Eka Sari Lorena Transport Tbk G.T. SoÂerbakti dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan di Hotel Zest InterÂnational, Kota Bogor, Selasa (30/6/2015).
Selain itu, kata dia, perseroan telah menjalin kerja sama dengan salah satu chain mini market dalam hal pembayaran tiket yang dipesan oleh calon peÂnumpang. “Saat ini sedang dalam tahap penjajakan untuk menjadikan chain mini marÂket tersebut menjadi sales agent,†kata dia.
Sedangkan dari sisi opeÂrasional, perusahaan akan meningkatkan on time perforÂmance yaitu tingkat ketepaÂtan waktu berangkat dan tiba. Perseroan juga segera memÂbuka rute-rute baru sebagai bagian dari rencana ekspansi.
Direktur Lorena Dwi RianÂta Soerbakti menambahkan, rute-rute baru tersebut adalah rute jarak pendek atau feedÂer satelit karena beroperasi mengumpan penumpang dari kota-kota satelit penyangga kota Jakarta. Lorena telah meÂmiliki izin prinsip untuk rute-rute baru feeder satelit dari Kementerian Perhubungan, yaitu Bogor – Kampung RambÂutan, Bogor – Kalideres, Bogor – Ciputat – Tangerang Selatan, Bogor – Bandung dan Bogor – Cirebon.
Kinerja Keuangan
Dalam rapat umum peÂmegang saham (RUPS) PT Eka Sari Lorena Transport Tbk, diumumkan pula kinerja persÂeroan sepanjang 2014 menÂgalami penurunan pendapaÂtan sebesar 8 persen dari Rp 154,314 miliar pada 2013 menÂjadi Rp 141,974 miliar pada 2014.
Kontribusi penurunan terÂbesar pada segmen TransJaÂkarta Koridor V dan Koridor VII yakni 29,28 persen, dari Rp 32,17 miliar pada 2013 menjadi Rp 22,74 miliar tahun 2014. Sementara itu, segmen AKAP menurun 9,76 persen dari Rp 122 miliar pada 2013 menjadi Rp 119 miliar pada 2014.
Sebaliknya, terjadi kenaiÂkan 50 persen pada jumlah aset perseroan untuk tahun buku 2014, yaitu Rp 358,845 miliar dibandingkan Rp 239,668 miliar pada 2013. PenÂingkatan jumlah aset ini teruÂtama dikontribusikan secara signifikan oleh penambahan aset tidak lancer, berupa aset tetap sekitar 50 bus Mercedes- Benz untuk dioperasikan di segmen AKAP. Ini sebagai reÂalisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) pada April 2014.
Demikian halnya pula denÂgan jumlah ekuitas perseroan pada 2014 yang meningkat sangat signifikan sebanyak 89 persen, menjadi Rp 273,591 miliar dari Rp 144,571 miliar pada 2013. Peningkatan ini yang dikontribusikan penamÂbahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak Rp 75 miliar atau 75 persen, menjadi Rp 175 miliar pada 2014 dibandingkan Rp 100 miliar pada 2013. Ada pula tambahan modal disetor Rp 51,861 miliar. (*)