MALAM Lailatul Qadar merupakan malam yang paling dinanti saat bulan Ramadan, tepatnya di sepuluh hari terakhir bulan puasa. Banyak keutamaan yang didapat jika umat muslim melalui malam Lailatul Qadar ini.
GUNTUR EKO WICAKSONO
[email protected]
Namun, malam yang dikenal dengan sebuÂtan seribu bulan tidak ada yang tahu pasti mengenai kapan daÂtangnya, tetapi Nabi Muhammad SAW memberi sebagian panduan tentang datangnya malam penuh kemuliaan di bulan yang mulia ini.
Banyak makna dan kegiatan yang bisa dilakukan oleh seseorang untuk melewatinya, yakni dengan perbanyak ibadah, beramal baik, dan berdoa
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH. AhÂmad Mukri Aji, mengatakan banÂyak tanda-tanda mengenai munÂculnya malam Lailatul Qadar.
“Banyak tanda-tanda malam Lailatul Qadar yakni udara terasa sejuk, tenang, matahari sangat ceÂrah tidak panas, terang, tidak ada hujan dan angin, serta tidak namÂpak bintang,†ujarnya.
Selain itu kata dia, umat Islam juga harus memandang langit pagi. Jika matahari terbit sangat cerah tetapi tidak panas, maka itu tanÂda-tanda mukjizat Lailatul Qadar telah datang.
Lebih lanjut ia mengatakan malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil selama bulan ramadan.
“Biasanya pada malam ke 21, 23, 25, 27 dan 29 dari bulan RamaÂdan akan turun diantaranya satu malam adalah malam Lailatul QaÂdar, untuk itu perbanyaklah ibaÂdah,†ungkap Mukri
Menurutnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPÂTEK) yang berhubungan dengan manusia adalah salah satu nilai tambah dari malam Lailatul Qadar.
“Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur’an, malam yang lebih baik dari seribu bulan, penuh dengan keberkahan dan diÂcatatnya takdir tahunan serta dosa setiap orang akan dihapuskan,†pungkasnya. (*)