JAKARTA, Today – Vakumnya kompetisi sepakbola di Tanah Air membuat para pe­main memilih ikut bermain antar kampung alias tarkam.

Selain bisa menjaga kebugaran, uang yang didapat dari hasil main tarkam juga bisa un­tuk menyambung hidup. Namun, pilar lini tengah Persija Jakarta, Ahmad Marzukih jus­tru enggan bermain tarkam. Dia punya alasan tersendiri.

Menurut Amarzukih sapaan akrabnya, pada bulan Ramadan ini telah banyak tawaran yang menghampirinya untuk bermain tarkam.

Salah satunya untuk bermain di Ramad­han League 2015 di Makassar. Tapi lantaran larangan sang istri, dia pun enggan meneri­ma tawaran tersebut.

“Enggak boleh sama istri bulan puasa main tarkam jauh-jauh. Ada tawaran, tapi saya malas karena jauh banget dari rumah. Ya mendingan di rumah saja,” tuturnya.

BACA JUGA :  Kang Jaya Cup Mini Soccer Turnamen, Cegah Maraknya Kenakalan Remaja

Di sisi lain, Amarzukih ternyata juga sudah memiliki usaha sendiri untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya di tengah vakumnya kompetisi.

“Seperti yang Anda lihat, saya jadi pengangguran mendadak. Namun, untungnya saya punya usaha di bidang tanah bersama orang tua. Setidaknya itu bisa untuk menyambung hidup,” ungkapnya lagi.

Senada diungkapkan oleh pilar Persipasi Bandung Raya (PBR), Kim Jeffrey Kurniawan mengaku juga enggan bermain di turnamen antar kampung alias tarkam, di tengah vak­umnya kompetisi.

Tidak seperti para pesepakbola Tanah Air lainnya, pemain Timnas Indonesia hasil naturalisasi ini memiliki alasan tersend­iri mengenai sikapnya tersebut.

“Saya tidak mau main tarkam, karena saya sadar bisa rawan cedera. Apalagi, di kontrak bersama PBR, para pemain tidak boleh main tarkam,” ucap gelandang kelahiran Jerman berusia 25 tahun ini.

BACA JUGA :  Basket Ramadan Cup 2024, Siapkan Atlet Berprestasi

Mantan pemain Persema Malang ini memilih berlatih sendiri untuk menjaga kondi­si. Dirinya juga merasa kan­gen dengan suasana latihan bersama tim.

“Saya paling melaku­kan gym. Kalau tidak, badan bisa melar! Tapi, memang bosan juga latihan sendiri, saya sudah kangen dengan suasana latihan bareng dengan teman-teman di tim,” lanjutnya.

Meski begitu, Kim sangat berharap agar kisruh sepak­bola Tanah Air bisa segera berakhir.

“Saya harapkan agar per­masalahan antara Menpora dan PSSI bisa segera be­rakhir. Saya tetap optimistis persepakbolaan Indonesia bisa lebih baik ke depannya,” tukas mantan pemain klubdivisi empat Liga Jerman, FC 07 Heidelsheim tersebut.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================