PERJALANAN menemukan karakter dan jati diri memang tak pernah mudah. Banyak pasang surut yang harus dilalui, tak terkecualipara seniman. Seperti yang dialami Indra Jamee, musisi perempuan asal Bogor ini awalnya hanyut dalam kesedihan. Saat ia bangkit, justru dialah yang membuat kita tergugah dan hanyut dalam alunan karya musiknya.
Oleh: RIFKY SETIADI
[email protected]
Musik modern banyak menciptakan genre-genre tersendiri, termaÂsuk warna musik religi. Lagu-lagu religi sering terdengar dan dilantunkan ketika ramadhan tiba. Kesempatan untuk melahirkan warna musik religi di bulan suci itu, tentu tidak ingin disia-siakan pula bagi para musisi.
Lagu religi pada saat ramadÂhan memang memiliki rating yang tinggi dengan suasana ramadhan yang begitu kuat tentu menarik perÂhatian orang untuk menyimaknya. Suasana spiritual yang kuat diiringi dengan lagu-lagu nuansa islami dan dibumbui lirik-lirik sendu penuh pesan moral yang kuat menjadi fakÂtor melambumbungnya peringkat lagu religi di bulan puasa. Sayang, keÂsempatan itu hampir tak sepenuhnya bisa diwujudkan Indra Jamee. Ia jusÂtru sempat terpuruk dan terjatuh saat berusaha mencari celah diri di dunia musik, karena harus kehilangan sang ayah, Agus Komarudin yang dipanggil Sang Illahi di bulan April 2015, lalu. Baginya, sang ayah adalah inspirasi. Dari almarhum ayahnya itulah bakat musik Indra menitis. Sebab itu, wajar jika ia begitu merasa kehilangan dan bakatnya sempat tenggelam dan tak terasah. Begitu pula rencananya saat ingin meluncurkan single religinya di awal Ramadhan tahun ini.
Sejak dirinya masih duduk di bangku SekoÂlah Dasar, perempuan bernama lengkap Indra Jameelah ini memang telah kecanduan semanÂgat seni, terutama di dunia vokal. “Mami dan Alm. Papi adalah pasangan yang menyukai seni, khusunya seni Sunda. Sejak kecil saya seÂlalu mengikuti kegiatan kedua orangtua saya dalam bidang seni,†ungkap wanita kelahiran Bogor 18 Maret 1979 itu.
Hobinya bernyanyi tersalurkan sejak dirinÂya duduk di bangku sekolah menengah. Kala itu, ia beberapa kali memenangkan kompetisi bernyanyi baik di tingkat Kota hingga Provinsi. Ia bahkan sempat membentuk sebuah band yang beranggotakan wanita dalam band tersebut. “Menyanyi memang soul saya, namun orang tua saya tidak menganjurkan untuk saya menjadi seorang penyanyi yang komersial,†tutur dia.
Ya, dirinya pun bertekad hanya untuk menyalurkan hobi tanpa ada paksaan dari pihak manapun, termasuk teriÂkat kontrak. Selepas lulus kuliah dari Universitas Padjajaran Bandung, Indra Jamee semÂpat vacuum dari dunia tarik suara dan memutuskan bekerja di sebuah peÂrusahaan. Tapi, hatinÂya yang berÂmusik tetap memanggilÂnya. Indra Jamee pun s e m p a t m e n j a d i m a n a g e r band di sela-sela rutinitasnya bekerja. “Saya sebanarnya tetap ingin berkontribusi untuk dunia musik. Karenanya, saya putuskan untuk membantu teman-teman yang sedang merintis band,†ucapnya.
Sekian lama tidak melatih suara emasnya, akhirnya Indra kembali memutuskan untuk bernyanyi, setelah menikah dan memiliki seorang putra. “Jiwa musik saya terus terusik, saya terus terpanggil menggeluti dunia itu. Alhamdulillah, suami saya pun mendukung penuh asalkan saya tetap pada kewajiban saya sebagai istri dan seorang ibu,†tegasnya.
Dimulai sejak tahun 2014, Indra Jamee mulai menyanyi. Sempat tampil di berbagai event di Bogor maupun luar Bogor dengan konsep pop religi. “Saya ingin menghasilkan sesuatu yang insya Allah bermanfaat bagi banyak orang meÂlalui syair.†tambahnya.
Akhirnya awal tahun 2015, Indra muÂlai menyusun single-nya yang akan diÂpublikasikan pada bulan Ramadhan ini. Namun langkah tersebut harus tertunda karena sang Ayah mengalami sakit keras. “Pada waktu itu saya ingin fokus membantu mami merawat papi. Akhirnya proyek single itu harus saya tunda,†kenang Indra. Ternyata Tuhan berkehendak lain. AyahÂandanya dipanggil menghadap Sang Khalik pada April lalu. KeÂnyataan itu sempat membuatÂnya sangat terpukul. “Saya sangat kehilagan sosok ayah dan membuat saya terpuÂruk sekali pada waktu itu,†ungkap wanita berhijab ini. Sempat dirinya menÂgalami kehilangan yang s a n g a t dalam sehingga tidak mau keluar rumah. Namun dukungan yang luar biasa mengalir dari teman-teman dan keluarganya agar InÂdra bangkit dari kesedihan yang berlarut. “Luar biasa dukungan dari teman-teman studio dan juga keluarga saya sehingga saya kembali bersemangat.â€
Energi Musik Religi
Walaupun tertunda meriÂlis single yang rencananya diriÂlis awal Ramadhan, Indra tetap melakukannya dengan sepenuh hati. Single yang berjudul “Yaa Ghofar†ini akhirnya seutuhnya menjadi lantunan syair yang syahdu dengan seribu pesan moÂril yang mendalam. “Lagu ini ciptaan Gustadzh yang diaranseÂmen oleh tim Omah Studio Musik juga dalam single ini saya dibantu penuh oleh gitaris band kuburan yaitu Doni Aum Sang Melodi,†jelasnya. Setelah berkali-kali berÂnyanyi dengan jenis lagu yang berÂbeda, akhirnya Indra menemukan titik yang nyaman pada lagu religi dan sangat sesuai dengan karakter dirinya. “Saya merasakan ada sesÂuatu yang melekat dalam hati ketika menyanyi lagu religi dan meÂmang penampilan saya yang berhijab pun lebih cocok jika membawakan lagu religi.
Lagu religi memang sering menÂgugah perasaan seseorang menjadi terhanyut. Berlirik kata spiritual, layÂaknya membuat kita seperti berdizikir, itulah cerminan yang sesunguhnya dalam sebuah lagu religi. Pahala syi’ar yang dilantunkan lewat liriknya diÂharapkan Indra memberi keberkahan yang besar bagi banyak orang. LangÂkah ini dilakukan bukan untuk menÂdongkrak popularitas, tetapi dirinya berniat untuk berkarya sambil beribÂadah. “Semoga ini bermanfaat, jadi dari hasil penjualan CD akan disumÂbangkan oleh saya dan pihak ManajeÂmen karena kami berniat untuk ibaÂdah sambil berkarya,†katanya.
Mungkin banyak penyanyi yang ingin membuat rencana konser atau dikenal banyak orang, namun tidak bagi Indra. “Kembali lagi saya inÂgin menyalurka hobi bukan untuk komersil semata,†kata dia sambil tersenyum. Beberapa waktu dekat, Indra akan memulai menjual CD single nya secara online dan sebagian dari penjualan CD tersebut akan disumbangkan pada pihak yang membutuhÂkan. “Saya hanya berharap masyarakat bias menerima karya saya melalui single Yaa Gofar ini,†tambahnya.
Isi lagu dari “Yaa GhoÂfar†itu sendiri menceritaÂkan seseorang yang sadar akan dosanya dan meminta ampun pada Allah SWT. “Aransemennya keÂkinian sekali ya jadi mudah-mudahan meÂlaui aransemen dan liriknya bisa membuat seseorang tersentuh,†ungkap Indra yang mengungkapkan bahÂwa musiknya berciri pop d e n g a n kekuatan akustik