“DENGAN gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemaÂjuan harapannya MuhamÂmadiyah semakin mengoÂkohkan jatidirinya untuk mempengaruhi umat dan bangsa agar Indonesia seperti yang dicita-citakan yaitu InÂdonesia yang maju, Indonesia yang modern, yang bisa berÂsaing dengan bangsa lain, bisa unggul,†kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Agung DaÂnarto, Selasa (28/7/2015)
Isu besar pertama yang akan dibahas adalah sepuÂtar penerimaan MuhamÂmadiyah terhadap konsep Negara Pancasila. NaÂmun Negara Pancasila yang berdasar ketuhanan dan isÂlami. Isu besar lainnya adalah bagaimana Muhammadiyah semakin memperluas gerakan dakwahnya. “MuhammadiÂyah ingin perluasan terhadap gerakan dakwahnya supaya dakwahnya tidak hanya lisan tapi juga mencerahkan sekaÂligus membesarkan umat buÂkan dari segi agama, ekonomi, sosial, dan sebagainya. Jadi dakwah kaum duafa, kaum marginal. Jadi isu-isunya lebih kepada program,†kata Agung.
Isu yang tak kalah hangat adalah internasionalisasi MuÂhammadiyah. Sudah saatnya Muhammadiyah melebarkan sayap ke internasional agar menjadi teladan tidak hanya di Indonesia tapi juga di mata internasional. “Isu yang juga akan dibahas adalah internaÂsionalisasi Muhammadiyah. Sudah saatnya MuhammadiÂyah go internasional. Karena Muhammadiyah sudah menÂjadi organisasi dengan amal usaha paling besar tidak hanya di Indonesia,†pungkasnya.
Kabar lain yang mengÂhangat jelang muktamar adaÂlah bakal diusungnya Busyro Muqoddas menjadi salah satu kandidat Ketum PP MuhamÂmadiyah dan 13 formaturnya. Mantan pimpinan KPK ini perÂcaya sepenuhnya dengan meÂkanisme pemilihan yang ada di ormas tersebut. “Saya tidak akan komentar agar alamiah sesuai dengan tradisi pemiliÂhan yang selama ini cukup kriÂtis, hati-hati, rasional dan sulit diintervensi secara politik atau faktor lainnya,†kata Busyro dalam perbincangan, Selasa (28/7/2015).
Menurut Busyro, warga Muhammadiyah sudah memÂpunyai patokan nilai tertentu dalam pemilihan formatur. “Warga Muhammadiyah sudah memiliki standar nilai moral yang menjadi kriteria dalam memilih 39 dan 13 calon forÂmatur PPM,†kata Busyro.
Selepas purna tugas dari KPK pada akhir tahun 2014, pria asal Yogyakarta ini kini kembali mengajar di Fakultas Hukum UII. Namun dia masih berpeluang kembali menjadi pimpinan KPK setelah lolos seleksi di pansel dan tinggal mengikuti uji kelayakan di DPR. Kabarnya dukungan toÂkoh-tokoh muda MuhammadiÂyah ke Busyro cukup kencang.
Busyro masuk dalam 82 nama peserta memperbutkan posisi Ketua Umum PP MuhamÂmadiyah dan 13 formaturnya. Nama-nama itu akan mengikuÂti Sidang Tanwir pada 1 AgusÂtus 2015. Selain Busyro ada sejumlah tokoh lain seperti eks Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Tohari. Sejumlah akademisi juga turut andil meramaikan bursa calon pimpinan MuÂhammadiyah. Sebut saja Guru Besar UIN Bandung Profesor Dadang Kahmad dan Guru BeÂsar UIN Jakarta Profesor M YuÂnan Yusuf dan mantan Menteri Pendidikan Bambang Sudibyo.
Di Sidang Tanwir, dari 82 nama akan disaring menjadi 39 nama. Kemudian 39 nama itu akan ikut forum muktamar Muhammadiyah pada tangÂgal 3 sampai 7 Agustus 2015. Dalam muktamar akan dipilih 1 ketua umum dan 13 formaÂtur pimpinan Muhammadiyah.
(Yuska Apitya Aji)