JAKARTA, Today – Sekitar 1.800 kalangan pecinta sepakbola meÂminta Menteri Pemuda dan OlahÂraga, Imam Nahrawi, agar menÂcabut SK Pembekuan PSSI. Imam menanggapi petisi itu sebagai harapan bahwa kompetisi harus berjalan.
Petisi itu tertuang dalam website change.org (situs yang mewadahi setiap orang yang ingin membuat pernyataan kepada pemerintah), di mana sekitar 1.822 orang yang memÂberikan petisi kepada PresÂiden Joko Widodo lewat akun twitter @jokowi, dan Menpora Imam Nahrawi lewat akun twitternya @imam_nahrawi dengan judul “Cabut SK PemÂbekuan PSSI!”
Petisi itu dibuat oleh Ade Chandra yang mengaku suporter dan peÂnikmat sepakbola Indonesia.
Menariknya tak hanya pernyataan dukungan PSSI, pada website itu juga ada petisi yang mendukung agar PSSI tetap dibekuÂkan, dari suporter lainnya bernama Ahmad Corpo.
Lewat petisi tersebut, Corpo memÂbuat pernyataan dengan judul “Tetap Bekukan/Bubarkan Kepengurusan PSSI” yang ia tujukan untuk Menpora, Presiden, serta Tono Suratman selaku Ketua KONI Pusat.
Ia meminta agar pemerintah tetap melakukan langkah-langkah reforÂmasi tata kelola sepakbola Indonesia, lalu mengganti atau membubarkan kepengurusan PSSI yang sekarang, serta menyusun kepengurusan PSSI baru yang lebih bisa dipercaya, terÂbuka, dan kompeten.
“Terimakasih. Saya kira itu suatu harapan dari mereka dan saya memaÂhami bahwa itu suatu ungkapan bahÂwa kompetisi harus berjalan,” ujar Imam menanggapi petisi tersebut, di sela-sela halal bihalal Kemenpora.
“Tetapi perlu diingat kalau pemerÂintah, Kemenpora, Tim Transisi, atau pihak-pihak lain yang ingin melakÂsanakan turnamen tolong tidak ada yang mencegat, mencegah, apalagi menakuti klub untuk tidak terlibat. Tolong hentikan itu,” sambungnya.
Lebih lanjut, Imam mengaku suÂdah banyak mendengar jika daerah-daerah sudah mulai banyak membuat turnamen.
“Semakin banyak masyarakat yang membuat turnamen tentu semakin baÂgus. Karenanya jangan ada lagi monopÂoli karena terus terang itu tidak sehat. Mestinya setiap ada keinginan masyaraÂkat untuk buat turnamen didorong.”
“Dan saya sudah mendengar dari berbagai macam daerah bahwa banÂyak yang membuat turnamen dari usia 10 sampai klub-klub profesional. Silakan, yang penting kita hidupkan lagi persepakbolaan Indonesia ini,” pungkasnya.
Siap Damai dengan PSSI
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan, Gatot S Dewa Broto memÂbenarkan pihaknya membuka jalan damai dengan PSSI. Namun, dia beÂlum tahu syarat khusus yang harus diiÂkuti PSSI untuk jalan damai tersebut.
Sebelumnya, PSSI memenangkan gugatan atas surat keputusan (SK) Menpora nomor 01307 tertanggal 17 April 2015 di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), 14 Juli lalu.
Kemenangan tersebut tentu saja menjadi angin segara untuk PSSI kembali menggulirkan kompetisi yang sempat terhenti.
Terlebih, salah satu keputusan yang dikeluarkan PTUN itu adalah, Menpora wajib mencabut SK tersebut yang artinya harus mengakui kembali PSSI di bawah kepemimpinan La NyÂalla Mahmud Mattalitti.
Namun, Kemenpora mengajukan banding terkait keputusan itu. “Jalan damai terbuka, tapi untuk sementara banding tetap jalan. Untuk syarat? Soal itu, belum disampaikan Pak Menteri,†kata Gatot, seperti dilansir Goal Indonesia.
PSSI sendiri sebelumnya sudah membuka pintu untuk melakukan daÂmai dengan Kemenpora. Bahkan, La Nyalla langsung menyambangi kanÂtor Kemenpora ketika mengetahui keputusan PTUN, untuk mengajak Menpora, Imam Nahrawi, berdiskusi soal perdamaian dan sepak bola IndoÂnesia.
(Imam/net)