BOGOR, Today – Sinergitas antara ekstrakurikuler drumÂband di setiap sekolah di Kota Bogor berimbas pada sulitnya penjaringan atlet usia dini. Hal ini terjadi mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua PerÂsatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Jawa Barat ( Jabar) Gatut Susanta.
Menurutnya, jika ekstrakuÂlikuler bisa dilakukan secara berkesinambungan, Kota BoÂgor tak akan kesulitan menÂcari atlet. Dirinya melihat tidak adanya perhatian terhadap ekstrakurikuler drum band dan pembinaan hingga ke level pelajar.
Padahal, menurutnya pemÂbinaan dan penjaringan talenta – talenda muda usia dini sangat penting untuk menyambung nadi pembinaan atlet sehingga tidak terjadi keterputusan genÂerasi dalam proses pembinaan atlet.
“Kita ambil contoh kecilÂnya saja. Jika di taman kanak-kanak yang sudah mempunyai peralatan drum band, secara otomatis murid akan diikutserÂtakan untuk mengikuti ekstrÂakulikuler ini. Namun, setelah anak-anak lepas dari TK, dan menuju sekolah dasar belum tentu mereka juga akan mengiÂkuti ektrakulikuler ini, karena di setiap sekolah juga masih banyak yang belum memiliki peralatan. Jadi mereka yang tadinya bisa bermain, pada kelanjutannya mereka pasti akan lupa,†ungkapnya.
Ini menjadi permasalahan yang tidak bisa diabaikan beÂgitu saja. Pihaknya juga akan terus berkordinasi dengan pengurus PDBI tingkat wilayah untuk terus menggelar even keÂjuaraan, agar para anak nantiÂnya bisa terus termotivasi, dan membentuk mental yang tangÂguh.
“Kami akan terus berkoorÂdinasi dengan para pengrus di wilayah, guna terciptanya generasi penerus yang dapat diandalakan. Ini pun akan berdampak positif pada rantai pembinaan dan prestasi atlet-atlet drumband,†pungkasnya.
(Adilla Prasetyo Wibowo)