JAKARTA, Today - Indonesia sudah mengamankan tiga tiket menuju Olim­piade 2016 Rio de Janeiro. Ketiganya diperoleh dari cabang atletik dan pa­nahan.

Tiket dari cabang atletik disum­bangkan Maria Natalia Londa di nomor lompat jauh. Maria mengamankannya saat SEA Games di Singapura pada Juni 2015. Kala itu lompatannya menembus limit A Olimpiade 6,70 meter.

Sementara dua tiket lainnya di­peroleh dari cabang panahan lewat Ika Yuliana Rochmawati dan Riau Ega Agatha.

Ika yang sebelumnya sempat “diparkir” oleh PP Perpani karena tin­dakan indisipliner justru menorehkan prestasi yang oke.

Pepanah asal Bojonegoro, Jawa Timur, itu mengamankan tiket Olimpi­ade saat berjuang di Kejuaraan Dunia Panahan di Kopenhagen, Denmark, pada akhir Juli lalu.

Meski terhenti di babak 8 besar, itu sudah cukup bagi Ika untuk lolos ke Olimpiade. Ini menjadi kali kedua Ika lolos ke ajang multicabang terbesar itu setelah Olimpiade 2012 London.

Kesuksesan Ika diikuti rekannya, Riau Ega, di ajang yang sama. Dia mampu menembus partai final babak playoff nomor recurve perorangan pu­tra pada Jumat (31/7/2015) kemarin.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Kontra Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23

“ Ada 12 cabang olahraga yang kami proyeksikan untuk Olimpiade. Dari 12 itu sudah ada tiga tiket yang su­dah aman, satu dari cabang atletik, lain­nya dari cabang panahan,” kata Kasat­lak Prima, Suwarno.

“Kami tentu berharap tiketnya terus bertambah karena masih banyak event-event pra-kualifikasi sampai 2016,” lan­jutnya kemudian.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Djoko Pekik telah menetapkan 12 cabang olahraga yang diproyeksikan untuk Olimpiade dari se­belumnya hanya sembilan cabor. Tiga cabor tambahan itu adalah taekwondo, judo, dan kano.

“Kami inginnya tentu lebih banyak dari Olimpiade di London, yaitu 22 at­let. Nah tahun depan kami inginnya ada 31 atlet yang masuk,” jelasnya.

Guna menunjang hal itu, Satlak Pri­ma mempersilakan PB/PP cabor untuk mengajukan training camp dan try out dalam rangka persiapan menuju pra-kualifikasi dan kualifikasi Olimpiade.

“Dana sampai akhir tahun ini tidak masalah, maksimum karena ada APBN-p. Kami akan fasilitasi kemanapun ca­bor mau. Tentu yang prioritas adalah yang ikut Olimpiade, karena ini ujung­nya untuk Asian Games 2018,” katanya.

BACA JUGA :  Simak Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Thomas Cup dan Uber Cup 2024

Ditambahkan dia, dari 12 cabor proyeksi mayoritas sudah mengajukan rancangan training camp dan try out.

“Badminton kita tahu ada Kejuaran Dunia bulan Agustus ini. Tapi setelah itu tentu ada event lainnya yang berkai­tan dengan pengumpulan poin. Kemu­dian berkuda saat ini tengah berlatih di Jerman, rowing sudah bulan lalu di Be­landa,” imbuhnya.

Balap sepeda (BMX) akan TC di Swiss, angkat besi kemarin sudah di Kazakhstan dan akan berangkat lagi ke Houston bulan November mendatang.

Satu atlet judo ke Thailand dan tae­kwondo ke Korea Selatan. “Hanya re­nang yang masih tanda tanya. Mereka belum mengusulkan akan ke mana,” paparnya.

Ia berharap cabang-cabang ini bisa memaksimalkan peluang tersebut un­tuk rebut tiket Olimpiade sebanyak-banyaknya.

“Minimal target memperbaiki med­ali perak dan perunggu dari angkat besi di Olimpiade 2012 London bisa diper­oleh,” harap Suwarno.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================