JAKARTA TODAY – Menurut penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan KesÂehatan (balitbangkes) kadar polusi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah berbahaya.
Dipaparkan pada seminar di Kementerian Kesehatan, Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Anwar Musadad menÂgatakan bahwa ia sudah menemukan jejak poÂlutan di 200 sampel masyarakat Jabodetabek. Kondisi ini menggambarkan bahwa tingkat polusi sudah pada tahap mengkhawatirkan. “Sudah terdeteksi ada di biomarker (urine dan darah -red). Jadi kalau sudah ada di biomarker itu sudah pertanda walaupun memang secara gejala belum begitu ketara,†kata dr Anwar di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta SeÂlatan, Senin (24/8/2015). “Sudah jadi seperti bom waktu gitu loh karena ini kan akumulasi terus,†lanjutnya.
Polutan yang jadi masalah dalam peneÂlitian adalah timbal dan fosfat. Timbal banyak dihasilkan oleh asap kendaraan, pabrik, dan limbah daur ulang aki sementara fosfat banyak ditemukan dalam pupuk pertanian.
Gejala yang ditimbulkan bila polutan-polutan tersebut terus bertumpuk dikatakan Anwar bisa ke sistem pencernaan, pernapasÂan, dan yang lebih parah lagi saraf. Menurut penelitian sebelumnya timbal dilaporkan bisa menyebabkan gangguan kecerdasan anak.
“Gangguan saraf misal tremor atau memori jadi gampang lupa. Yah masalah keÂsehatan secara umum lah. Itu biasanya perÂtumbuhannya kurang normal dibanding orang lain,†tutupnya.
(Yuska Apitya Aji)