JALAN hidup seorang manusia memang tak ada yang tahu. Seperti yang dialami Nick Woodman, seorang yang kini menjadi Bos GoPro, sebuah perusahaan kamera yang terkenal tahan banting. Setelah melewati masa-masa yang cukup pahit, Woodman pun kini memang sudah duduk sebagai bos sebuah perusahaan yang nilainya mencapai triliunan rupiah.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Positifnya pasar saham Amerika Serikat (AS) membuat segelintir orang menjadi semakin kaya. Yang paling spektakulÂer, Nicholas Woodman mendapatkan keuntungan USD1 miliar dalam tiga hari. Artinya, kekayaannyabertambah USD8 juta, setara dengan Rp95 miliar (kurs Rp11.863 per USD) per jam . DenÂgan demikian, kekayaan entreprenuer ini mencapai USD2,5 miliar.
Hal inilah yang membuat Woodman menjadi eksekutif nomor satu di Amerika, berdasarkan kompensasi yang diterimanya. Namun, secara tekÂnis, Woodman belum menerima semua bonus saÂham tersebut.
Dia dianggap berhasil membuat GoPro masuk menjadi salah satu raksasa elektronik konsumen yang sekarang bernilai USD6 miliar.
Namun, siapa yang menyangka jika masa mudanya juga diisi dengan kegalauan akan masa depan? Langkahnya unÂtuk membangun perusahaan GoPro bisa dibilang cukup sulit. Pada 2002 lalu, ia pergi ke Bali untuk menghilangkan kegunÂdahan hatinya yang baru saja lulus kuliah dan belum mempuÂnyai pekerjaan.
Kegemarannya surfing dan “pesona†ombak yang dilihatÂnya di Pulau Dewata ketika itu telah menginÂspirasinya menjadi seorang yang kreatif. MeliÂhat belum ada perangkat yang bisa merekam aktivitas surfer dengan mudah dan murah ia pun membuat tali pengikat untuk kamera sekali pakai.
Di sinilah menariknya, ia yang ketika itu tak punya modal, “terpaksa†berjualan ikat pinggang. Bukan sembarang ikan pinggang yang dia jual, melainkan ikat pinggang dari kerang yang dibawanya dari Bali ke Amerika. Sebanyak 600 cindera mata itu dibelinya di Bali dengan harga USD 1,9 per buah. Ia kemuÂdian menjualnya seharga USD 60 di Amerika.
Modal itu belum cukup! Ia pun masih harus meminjam uang ibunya senilai USD 35 ribu atau setara Rp300 juta. Mobill VW-nya pun harus direÂlakan untuk dijual.
Dalam waktu dua tahun ia kemudian menghasilÂkan kamera tahan banting yang menjadi cikal bakal GoPro. Bagi para petualang, kamera ini memang layÂak menjadi teman setia. Kerja kerasnya tak sia-sia, dan Bali telah “menorehkan†sejarah tersendiri dalam karir seorang Nick Woodman. (OKZ)