“Stimulus kebijakan fiskal, baik pusat dan daerah, akan terus ditingkatkan sehingga dapat memberikan dampak pengganda pada kegiatan ekonomi yang sedang menu­run,” ucapnya.

Hal ini merupakan kunci dalam meningkatkan keyaki­nan pelaku ekonomi dan memacu kembali pertum­buhan ekonomi. Sementara itu, Agus menambahkan ke­bijakan reformasi struktural ditempuh melalui percepatan pembangunan infrastuktur, konsistensi reformasi subsidi energi, jaring pengaman so­sial, peningkatan kapabilitas industrial dan nilai tambah ekspor, serta pendalaman pasar keuangan.

BACA JUGA :  Rekonsiliasi Tokoh Politik Bumi Tegar Beriman, Jelang Pilkada 2024 Pajeleran dan Bilabong Kian Harmonis

“Reformasi struktural penting untuk memperkuat fundamental perekonomian dalam menopang pertumbu­han ekonomi yang berkes­inambungan,” tuturnya.

Agus menegaskan ke depan, koordinasi kebijakan BI dan Pemerintah akan terus diperkuat guna meningkatkan kembali keyakinan terhadap prospek ekonomi Indonesia.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Bangkalan, Truk Tabrakan dengan Motor Ditumpangi Satu Keluarga

Sebelumnya,Bank Indo­nesia (BI) bersama Kemen­terian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemariti­man, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Energi dan Sum­ber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Perencanaan Pemban­gunan Nasional (Bappenas), mengadakan rapat koordinasi untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. (BIS)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================